Mohon tunggu...
Deha
Deha Mohon Tunggu... profesional -

Pengamat

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Takkan Ada Final Impian Jika Belanda dan Argentina Kalah..

24 Juni 2014   02:20 Diperbarui: 18 Juni 2015   09:26 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1403523191275294767

Akhirnya di sela-sela kesibukan, masih bisa menulis lagi setelah terakhir  menulis artikel: http://olahraga.kompasiana.com/bola/2013/12/30/jika-mitos-itu-tidak-ada-mcity-lah-jawara-liga-inggris-musim-ini-622672.html hampir 1/2 tahun yang lalu.

Sebagai mantan pemain kelas tarkam dan gibol, kali ini saya gregetan sekali ingin menjadi komentator dadakan dari sebuah perhelatan akbar dunia persepakbolaan di jagad raya, karena malam ini adalah malam pertama penentuan pertandingan babak 16 besar dimana beberapa tim besar sedang mengalami masa galau untuk meracik strategi ke depan agar mendapatkan jalan yang lapang ke final, kecuali memang tim tersebut sedang solid-solidnya seperti Perancis dan Kosta Rika. Dua tim ini seakan tidak mempedulikan lagi di sisi undian yang mana dia berada dan siapa lawannya.

Beda dengan van Gaal yang sedang galau apakah harus menang atau kalah melawan Chile nanti malam hanya karena males harus bertemu dengan Brasil yang kali ini bukan sekedar pemainnya jago-jago tapi karena lebih karena faktor tuan rumah. Faktanya pada pertandingan pembuka kemarin sedikit saja Fred disenggol Lovren, maka penalty shot lah imbalannya. Faktor inilah yang dihindarkan van Gaal untuk mengejar ambisi pribadi sebelum memulai karir di kandang setan merah.

Dari dua laga penyisihan grup menyimpan banyak fakta bahwa para pengamat salah memprediksi PD kali ini. Tim-tim unggulan dan superstar yang semula diprediksi bersinar, justru tenggelam oleh permainan yang menonjolkan kerjasama tim dan itu bagus karena saat ini kita akan fokus pada tim bukan pada pema,in. Tiki taka sudah tidak aku, Samba tergantikan dengan teatrikal pemainnya, Tanggo nyaris tak terdengar, Total Football tinggal kenangan, yang tinggal ada hanyalah pragmatisme para pelatih dalam mencari kemenangan.

Sementara disisi pemain tidak ada sihir Messi, kejantanan Ronaldo belum teruji karena belum mencetak sebiji golpun, tidak ada Rooney dan yang diingat adalah perilaku bodoh Pepe dalam memprovokasi lawan.

Lalu setelah fase grup selesai seminggu ini bagaimana prediksi babak 16 besar nanti?

Berikut ini adalah prediksi laga 16 besar PD 2014 menurut saya berdasarkan perkiraan hasil pertandingan terakhir grup yang akan dimulai malam ini. Anda bisa memiliki punya prediksi dan opini lain, silakan, yang jelas kita mengharapkan bahwa PD 2014 bisa memberikan warna lain yang dapat menjadi inspirasi negara-negara lain dan diri kita sendiri bahwa hidup selalu berputar, tidak ada bintang yang ada hanyalah kerja keras seperti apa yang sudah ditunjukkan oleh Kosta Rika saat ini.

Brasil sebagai pemuncak grup A dan faktor tuan rumah memang sedikit mengakali dengan menjalankan pertandingan setelah grup B dilangsungkan hari ini. Setidaknya dia sudah tahu siapa calon lawannya nanti di 16 besar. Tapi mudah-mudahan tidak menjadi bumerang dan rusuh jika kalah, karena bisa jadi Kamerun dipertandingan terakhir membuat kejutan dengan memborbardir gawang Julius Cesar 2-0 sehingga selisih golnya o sementara di pertandingan lain Kroasia dan Meksiko bermain imbang sehingga dua-duanya lolos dengan Kroasia unggul selisih gol. Disisi lain, walaupun Brasil punya previlage dan lolos, toh lawan yang dihadapi tidak segampang yang dikira semula, karena Belanda dan Chile yang sudah pasti lolos dari grup B kedua-duanya bukanlah tim yang mudah dikalahkan.

Namun disinilah uniknya, jika Belanda kalah lawan Chile, maka sisi kanan drawing kehilangan satu calon juara, karena dua tim unggulan yaitu Brasil dan Belanda akan menjalani pertarungan yang terlalu dini untuk tersingkir dari ajang ini.

Sementara itu Kolombia sebagai juara grup C mungkin terlalu kuat buat Jepang, kecuali para pemain Jepang menerapkan mental bushido sehingga membalikkan keadaan sambil mengharapkan Pantai Gading dan Yunani bermain draw. Semua masih mungkin terjadi.

Kosta Rika sebagai juara grup D sudah pasti akan menjadi kuda hitam drawing di sisi kanan. Namun jika skenario pertama berjalan dimana Meksiko menjadi runner up grup A dan Chili menjadi juara grup B, langkah Kosta Rika sepertinya akan mengalami hambatan karena harus kembali bertemu dengan kekuatan Amerika Selatan atau melawan musuh bebuyutannya di Amerika tengah (Concacaf) yaitu Meksiko. Tapi berdasarkan pengalaman melawan Uruguay (Amerika Selatan) dan Italia (Eropa), sepertinya Kosta Rika lebih berharap untuk tidak bertemu Meksiko ketimbang berhadapan dengan Chile ataupun Belanda. Mudah-mudahan sikap nothing to lose mereka membuat kejutan seperti Kamerun atau Ghana di piala dunia sebelumnya.

Sementara itu Argentina di grup F juga dihadapkan pada pertandingan yang tidak kalah krusial. Jika kalah dari Nigeria, maka Perancis yang merupakan juara grup E adalah tim unggulan yang sudah siap menghantam Argentina dan mungkin saja impian Messi untuk mencium Piala Dunia harus tertunda lagi mengingat performanya tidaklah terlalu menonjol. Di sisi lain, Perancis yang saat ini sudah mengoleksi delapan gol bukanlah Perancis ayam sayur seperti 4 tahun lalu. Kerukunan dan kebersaamaan tim Didier Deschamp ini menjadi senjata yang menakutkan di piala dunia kali ini selain faktor talenta-talenta seperti Benzema dan Paul Pogba. Maka tidak ada cara lain seperti yang akan dilakukan oleh Belanda bahwa kemenangan di pertandingan terakhir akan menentukan langkah ke final.

Di grup G, tidak ada pilihan bagi Jerman untuk bermain seri apalagi kalah dari AS walaupun kita tahu walaupun orang Jerman, Juergen Klinsman tentu ingin AS yang dilatihnya bisa membuat gebrakan baru. Saya lebih mengunggulkan Ghana yang lolos dibandingkan AS dan Portugal. Namun siapapun yang lolos dari grup G, tantangan lawannya di fase 16 besar tidaklah seberat grup-grup yang lain karena hanya akan melawan grup H sebagai “grup tergaring” di piala dunia kali ini dimana Belgia kemungkinan akan ditemani oleh Swiss.

Berdasarkan prediksi di atas, saya memperkirakan jika Belanda dan Argentina kalah, maka sudah dipastikan bahwa final PD 2014 akan berakhir antiklimaks karena dengan kehilangan Spanyol (B1), Inggris/Italia (D1) dan Portugal (G2) yang seharusnya ada di sisi kanan drawing menjadikan dua sisi yang timpang. Sisi kiri akan Jika ini terjadi maka final sesungguhnya akan terjadi di perempat final sisi kiri tabel drawing. Tidak akan ada final impian seperti piala dunia–piala dunia edisi sebelumnya. Entahlah apakah ini memang menjadi lebih menarik, ataukah PD 2014 ini sudah kehilangan nyawanya sejak di fase grup. Menarik untuk disimak.

Salam

SMI, 23 Jun 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun