Mohon tunggu...
Deha
Deha Mohon Tunggu... profesional -

Pengamat

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Laporan Kekayaan sebagai Alat Kendali Pengeluaran

2 Oktober 2012   01:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:23 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap keluarga mempunyai cara sendiri untuk mengelola keuangan bulanannya. Namun walaupun sudah dibuat cara sedemikian rupa kadang kala kita masih penasaran dan sering bertanya-tanya: "Kemana sih uang gaji saya larinya?"

Untuk mengetahui hal tersebut, sejak beberapa tahun lalu kami membuat suatu laporan keuangan atau tepatnya laporan kekayaan yang sebenarnya mirip dengan laporan keuangan perusahaan, Di dalam laporan kekayaan ini terdapat pos-pos anggaran yang harus diisi terlebih dahulu setiap bulan untuk mengendalikan pengeluaran bulanan. Nilai anggaran bisa di copy-paste dari bulan sebelumnya atau bisa dimodifikasi tergantung kebutuhan. Dalam membuat laporan ini kami menggunakan tools Microsoft Excel secara terintegrasi dan hanya mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan setiap hari. Setiap waktu, dengan hanya satu kali klik tombol fresh, maka keluarlah hasil Laporan Kekayaan yang terdiri dari:

1.  Laporan posisi kekayaan terdiri dari:


  • aset (saldo kas & bank, piutang, aset tetap dan aset lain-lain)
  • kewajiban (hutang cicilan, hutang pinjaman kantor dan biaya masih harus dibayar seperti listrik, PAM, anak sekolah dll)
  • saldo kekayaan menunjukkan nilai bersih kekayaan keluarga yaitu setelah aset dikurangi hutang.


2.  Laporan aktivitas bulanan terdiri dari pemasukan dan pos pengeluaran/belanja (belanja dapur, sandang, pendidikan, liburan dll)

Bagi orang awam yang tidak mengetahui ilmu akuntansi pun bisa menerapkannya. Cara seperti ini gampang dilakukan asal dibuatkan dulu rumus-rumus dan template laporan dalam spreadsheet Excel, karena cukup hanya mencatat setiap transaksi penerimaan dan pengeluaran untuk dapat menghasilkan laporan di atas. Lebih afdol lagi jika buktinya pun disimpan, terutama bukti pengeluaran yang signifikan. Banyak manfaat yang didapat dari sistem ini antara lain:


  • bisa membuat perencanaan keuangan bulanan dan tahunan
  • bisa melihat seluruh detail rincian pengeluaran dan pemasukan secara periodik
  • bisa memantau pengeluaran-pengeluaran yang terjadi baik tahunan, bulanan bahkan harian serta mengevaluasi varian-varian pengeluaran sehingga kita dapat menilai keputusan pengeluaran kita di periode berjalan
  • bisa memantau kekayaan aset kita hasil dari pemasukan dan pengeluaran baik berupa investasi dalam aset ataupun dalam bentuk investasi lainnya.
  • bisa memantau sisa anggaran belanja dan posisi saldo kas dan bank


Dari metode di atas sebenarnya kita bisa mengendalikan pengeluaran dan pemasukan setiap bulan sehingga pertanggungjawaban pengeluaran dan pemasukan lebih terukur. Kita bisa mengetahui berapa banyak pemasukan/pengeluaran hasil jerih payah kita yang dikonversi menjadi aset, berapa uang yang hangus menjadi biaya dan berapa yang tidak bermanfaat sama sekali. Menurut kami cara ini paling fair untuk melacak kemana saja aliran dana pemasukan dan pengeluaran kita setiap bulan sehingga kita bisa menilai diri kita apakah masuk ke dalam golongan yang selektif membelanjakan uang atau termasuk tipe yang boros.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun