Mohon tunggu...
Kang deBar
Kang deBar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Direktur eLSID

Rakyat Republik Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pak "Jenderal", Hidup Adalah Pilihan

18 November 2012   06:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:08 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perhelatan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Tahun 2013 akan segera di gelar dengan anggaran yang tidak sedikit, sebesar Rp. 1,073 triliun. Ada sekitar 49.153.773 penduduk di Jawa Barat yang menaruh harapan pada Pilgub 2013 akan membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Sebanyak 36,6 juta jiwa yang mempunyai hak pilih tentunya harus berhati-hati memilih pemimpinnya, yang diyakini 5 tahun kedepan akan memimpin mereka. Lima calon pasangan gubernur siap bertarung, empat pasangan diusung oleh partai politik dan satu pasang berasal darì calon indenpenden. Keempat pasangan Calon yang didukung oleh partai adalah pasangan Ahmad Heryawan dengan aktor kawakan Dedy Mizwar yang didukung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan PPP, dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). kemudian pasangan calon Yusuf M. Efendi (Dede Yusuf) dengan Lex Laksmana yang didukung oleh Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Berikutnya pasangan calon Rieke Dyah Pitaloka dan Teten Masduki yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) serta pasangan calon Irianto MS Syafiuddin (Yance) dan Tatang Farhanul Hakim yang diusung oleh Partai Golkar. Sementara pasangan yang berasal dari calon indenpenden adalah Dikdik Mulyana Arif Mansur yang berpasangan dengan Cecep S. Toyib. Dari lima pasangan calon yang telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum Jabar terlihat ada tiga nama selebritas yang telah lama dikenal masyarakat; Dede Yusuf yang dicalonkan Partai Demokrat, Rieke Dyah Pitaloka dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan Deddy Mizwar yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dede yang saat ini menjabat Wakil Gubernur Jabar 2008-2013 merupakan bintang film, pemain sinetron, dan bintang iklan sejumlah produk. Sinetron “Jendela Rumah Kita” yang ditayangkan di era 1980-an melambungkan nama Dede sebagai salah satu selebritas papan atas pada masanya. Sedangkan, Rieke juga dikenal pula sebagai bintang sinetron, pemeran tokoh Oneng dalam sinetron Bajaj Bajuri. Nama Oneng begitu melekat di hati masyarakat. Menyebut nama Rieke, publik langsung mengaitkannya dengan peran Oneng. Demikian halnya dengan Deddy Mizwar yang tak hanya piawai sebagai bintang film, pemain sinetron, dan bintang iklan. Deddy juga dikenal sebagai sutradara sinetron-sinetron religi yang laris seperti Para Pencari Tuhan. Dari ketiga nama itu, hanya Deddy yang masih hijau dalam kancah politik kendatipun sempat melakukan deklarasi "Desa Mekar" [Deddy Mizwar - Saurip kadi mengutamakan Rakyat] pencalonannya menjadi Presiden dan Wakil Presiden. Sementara Dede serta Rieke jauh lebih berpengalaman di perpolitikan nasional. Rieke saat ini merupakan anggota Komisi IX DPR dan sangat getol memperjuangkan nasib buruh, dan Dede Yusuf sebagai Petahana Wakil Gubernur yang sebelumnya menjadi anggota DPR RI. Sepertinya, aspek Popularitas menjadi penentu bagi Partai Politik Pengusung Cagub - Cawagub Jabar, tanpa melihat kemampuan menyelesaikan persoalan Jawa Barat lima tahun kedepan. Padahal Popularitas tidak selalu berbanding lurus dengan elektabilitas. Bahkan, Budi Radjab pengamat Politik dari Unpad mengatakan Pilgub Jabar 2013 adalah "Entertainment Politik". Hidup memang pilihan, Dede Yusuf dan Rieke Diah Pitaloka setelah menjadi Pejabat Publik/politisi [Wakil Gubernur Jabar/Anggota DPR RI], mereka meninggalkan profesi ke-artisannya dan konsentrasi melakukan pengabdian di bidang politik. Mereka menyadari sangat sulit membagi waktu antara pengabdian menjadi wakil rakyat/pejabat publik dengan profesi artis yang jelas menyedot waktu. Berbeda dengan "Jendral Naga Bonar", Deddy Mizwar  yang sekarang menjadi Calon Wakil Gubernur Jawa Barat mendampingi Calon Gubernur Petahana dari PKS, Ahmad Heryawan. Ia mengaku jika terpilih menjadi Wakil Gubernur Jawa Barat, ia tidak akan meninggalkan dunia perfilman yang membesarkan namanya. Deddy Mizwar, merasa tidak ada larangan Jika jadi Wakil Gubernur tetap berkiprah di dunia Film dan Iklan. Padahal Deddy Mizwar mengaku terjun ke dunia politik untuk melayani masyarakat. Bagaimana mau melayani dan menyelesaikan persoalan Jabar, sementara sebelum menjabatpun sudah mempunyai niat yang kurang sungguh-sungguh untuk melayani rakyat. Seharusnya, Deddy Mizwar jika sudah komitmen terjun di dunia politik apalagi menjadi pejabat publik bisa menunjukan keseriusnnya menjadi pemimpin Rakyat Jabar, dengan totalitas melayani dan menyelesaikan persoalan di Jawa Barat. Kalo pernyataannya seperti itu [tetap di dunia film dan iklan], maka niat Deddy Mizwar menjadi Calon Wakil Gubernur Jabar yang mendampingi Ahmad heryawan hanyalah sekedar membantu kemenangan Calon Gubernur Petahana Ahmad Heryawan yang tidak "Pede" ketika berpisah dengan Dede Yusuf. Aspek inilah yang membuat para tokoh Jawa barat berkomentar keras tentang pencalonan Artis di Pilgub Jabar. Tjeje Hidayat Padmadinata menganggap Politik di Jawa Barat (Jabar) hingga hari terakhir pendaftaran pasangan calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) Jabar 2013 mengalami kemunduran, tidak meyakinkan, dan kondisinya berat. Para pasangan yang dimunculkan cukup pragmatis dan hanya mengejar kemenangan. Sedangkan kredibilitas pasangan untuk melayani masyarakat dan menangani masalah yang membelenggu Jabar belum terlihat. Kemunduran politik ini juga digambarkan Tjeje dengan terbaliknya proses dalam penentuan calon. Dia mengatakan para pimpinan parpol seharusnya mencari tahu dulu masalah dan potensi sehingga menemukan kebutuhan Jabar. Lalu, orang yang dipilih pun nantinya pasti memahami Jabar yang seperti apa akan dipimpinnya. Pengamat Politik dari UI Arbi Sanit mengungkapkan, jangan sampai, para artis itu hanya mengandalkan popularitas untuk memimpin Jabar tanpa kemampuan pemahaman politik. Sebab, itu bisa saja membohongi rakyat Jabar. "Bisa menang tapi tidak bisa memimpin itu sama saja mengibuli. Jangan sampai artis itu hanya tipu-tipu rakyat dengan popularitas," tegas Arbi. [inilah.com] Bahkan salah satu warga Kota Bandung, menyangsikan kemampuan kalangan artis. "Kalau kita lihat para calon dari artis memang sudah kenal. Apalagi kalangan artis yang sudah begitu dikenal di layar kaca setiap harinya, tapi apakah dia mampu? Ini kan yang jadi pertanyaan," kata Lukman (30), warga Kiaracondong Bandung, Jumat (16/11) [merdeka.com] Pak "Jenderal Naga Bonar", Hidup ini pilihan. Mau Pilih menjadi Aktor/Bintang Iklan atau jadi Wakil Gubernur Jawa Barat mendampingi Ahmad Heryawan ?. Semoga, 36,6 juta pemilih Jabar Pandai memilih dan memilah pemimpin yang dipilihnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun