Mohon tunggu...
Moh Beny Tri P
Moh Beny Tri P Mohon Tunggu... Seniman - Pekerja Sosial

Reviewer

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pemberdayaan dan Pendidikan: Kunci Menuju Kemandirian Penerima Bansos Menurut Menteri Sosial Gus Ipul

25 Januari 2025   15:48 Diperbarui: 25 Januari 2025   15:50 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gus Ipul Gaungkan kemandirian Penerima Bansos dengan sekolah rakyat

Pada tanggal 22 Januari 2025, Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), mengungkapkan strategi baru yang bertujuan untuk mendorong kemandirian bagi penerima bantuan sosial (bansos). Dalam wawancara bersama media Tirto, Gus Ipul menjelaskan bahwa meskipun bantuan sosial sangat penting untuk menjamin pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, hal itu seharusnya tidak menjadi jalan keluar permanen.“Banyak penerima bantuan sosial yang merasa nyaman dengan bantuan tersebut sehingga mereka enggan keluar dari program ini. Ke depan, kita harus mengubah pola pikir dan memberikan mereka semangat untuk berusaha mandiri,” ujar Gus Ipul. Ia menegaskan bahwa bantuan sosial seharusnya menjadi jembatan sementara sebelum masyarakat beralih ke program pemberdayaan yang lebih mengarah pada kemandirian ekonomi.

Menteri Sosial menekankan bahwa langkah selanjutnya adalah memperkenalkan program pemberdayaan untuk para penerima bansos. Penerima bantuan tidak hanya harus bergantung pada bantuan sosial, namun mereka juga diberdayakan agar bisa menjadi keluarga yang lebih mandiri. Hal ini, menurut Gus Ipul, menjadi tantangan besar bagi Kementerian Sosial, yang sering kali dianggap terlalu fokus pada perlindungan sosial tanpa memberikan cukup perhatian pada aspek pemberdayaan.

Mendorong Kemandirian Melalui Pendidikan: Sekolah Rakyat sebagai Solusi

Salah satu program penting yang diungkapkan oleh Gus Ipul adalah konsep sekolah rakyat, yang bertujuan memberikan pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin. Menurutnya, melalui pendidikan yang lebih baik, anak-anak dari keluarga kurang mampu akan memiliki kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang lebih cerah.

"Presiden Prabowo menekankan pentingnya membangun sekolah-sekolah unggulan yang disebut dengan sekolah rakyat, yang akan menjadi akses bagi keluarga miskin untuk mendapatkan pendidikan yang layak," jelas Gus Ipul.

Sekolah rakyat, sebagaimana disampaikan Gus Ipul, akan menyediakan pendidikan yang setara dengan sekolah unggulan. Dengan demikian, anak-anak dari keluarga miskin bisa meraih pendidikan berkualitas tanpa terhalang oleh keterbatasan ekonomi. Gus Ipul menyebutkan bahwa sekolah rakyat ini nantinya akan melahirkan agen-agen perubahan yang tidak hanya berdampak bagi diri mereka sendiri, tetapi juga bagi keluarga dan masyarakat mereka.

Sebuah Langkah Nyata: SMA Unggulan CT Arsa sebagai Contoh

Untuk memperkuat konsep tersebut, Gus Ipul memberikan contoh dari SMA Unggulan CT Arsa di Sukoharjo, yang telah berhasil memberikan pendidikan kepada anak-anak dari keluarga yang kurang mampu. Di sekolah ini, terdapat anak-anak dari berbagai latar belakang, seperti tukang becak, buruh serabutan, dan anak yatim, yang telah diberikan kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang berkualitas.

“Di sini, mereka diajarkan untuk percaya diri, berbicara dalam bahasa Inggris dan Arab, serta merasa optimis terhadap masa depan mereka,” tambah Gus Ipul.

Ia juga menceritakan bahwa anak-anak yang awalnya merasa tidak nyaman dengan lingkungan baru, seperti tidur di kasur atau mengikuti jadwal yang ketat, kini mulai terbiasa dan merasa lebih siap menghadapi tantangan hidup.

Mengajak Masyarakat untuk Berpartisipasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun