Mohon tunggu...
Kang Barza -
Kang Barza - Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Seorang yg nggak boleh ketinggalan berita dan gak bisa jauh dari internet

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Pengalaman Berangkat Kerja Banjir Kemarin via KRL

6 Februari 2014   09:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:07 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Kemarin berangkat kantor dengan menggunakan jasa kereta listrik sungguh seru dan sedikit jengkel.

Ditengah hujan yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya saya berangkat seperti biasa, jam seperti biasa. Saya diantar istri tercinta ke stasiun terdekat, kebetulan satu arah dengan jalan dia berangkat kantor. Saya malas bawa kendaraan melihat dan merasakan Jakarta sedemikian parahnya kemacetan yang terjadi dari hari kehari. Lepas dari rumah di daerah Bekasi saya dihadang macet yang kearah stasiun, antrian sudah mengular panjang sekali. Setelah ditunggu beberapa saat nggak ada perubahan akhirnya saya balik arah, saya tempuh jalan melingkar. Melintir-melintir cari jalan tikus, masuk-masuk jalan sempit, tapi memang hari kemarin adalah hari hujan ya....kemana-manapun jalannya macet.... Ya sudah lah, ikut arus saja.

Dengan mencoba bersabar saya ikuti jalan yang ada, saya tidak jadi naik di stasiun yang biasa saya naik karena jalan melingkar yang saya tempuh membuat saya semakin menjauh dari stasiun tersebut. Apa boleh buat sekarang, saya akan naik di stasiun berikutnya saja siapa tahu dapat tempat. Setelah berjalan kurang lebih satu jam, ya satu jam, jarak yang saya tempuh masih "cetek" banget, belum beranjak terlalu jauh, akhirnya saya bertemu jalan besar yang akan membawa saya ke stasiun berikut yang rencananya saya mau naik. Nasib belum berfihak kepada saya waktu itu, saat saya sampai ternyata hujannya cukup deras dan....saya tak tahu atau tak kelihatan pintu masuk peronnya! Yang saya tahu adanya diseberang jalan, untuk mencapai itu saya harus melingkar jauh sekali. Well, saya coba maju lagi untuk mencapai stasiun berikut...

Jalanan kearah stasiun berikut bukan alang kepalang macetnya, semua kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang kecil sampai truck sampah yang besar tumpah dijalan. Saya harus extra hati-hati terhadap kendaraan roda dua yang suka berhenti atau belok dan nyelip secara tiba-tiba sementara hujan masuh mengucur. Berjalan pelan-pelan akhirnya sampai di jalan yang bertambah "sempit" karena bertemu dengan perapatan yang notabene menambah jumlah kendaraan "saingan" saya. Wow...

Istri saya berbisik : "Udah lewat jalur Busway saja, ini darurat!" katanya.

Saya agak ragu karena khawatir diujung sana ada petugas yang akan menilang!

Akhirnya karena saya khawatir ketinggalan kereta pagi saya terabas juga lewat jalur Busway. Maaf pak Jokowi dan pak Ahok...

Begitu masuk jalur Busway, ternyata itu jalur panjang banget dan berakhir di perapatan lampu merah dan disitu ada polisi....! Wah bagaimana ini....? Masalahnya saya tidak bisa keluar dari jalur Busway ini, jalur ini ditinggikan dan pembatasnya lebih tinggi lagi..!

Dengan nekat akhirnya saya buru-buru menepi begitu dapat kesempatan menepi, namun ternyata....pak  Polisi rupanya "memberi izin" karena ini darurat, saya dapat lolos dengan tidak menemui kesulitan didepan pak Polisi.

Terima kasih pak Polisi...

Perjuangan masih belum selesai, saya masih harus berkutat dengan kemacetan karena belum sampai di stasiun yang saya tuju dan saya akan ketemu dengan perapatan berikut yang biasanya disitu agak kusut bila hujan turun. Benar saja, saya agak tertahan lama disini. Beruntung, begitu saya sampai di stasiun berikut hujan hanya gerimis saja jadi saya dapat lari setelah pamit sama istri tercinta. Dia melanjutkan perjalanan menembus kemacetan sendirian, tak ada yang diajak ngobrol. Semoga lancar Bu kata saya saat pamit.

Masuk di stasiun ternyata di jalur dua sudah ada kereta Diesel dari luar kota, hujan mendadak deras lagi. Saya tak dapat menyeberang ke jalur tiga karena ada kereta luar kota tadi yang parkir. Cukup lama menunggu, tapi keselnya ini kereta nggak jalan-jalan sementara kereta yang mau saya naikin diseberang sana udah ada. Banyak orang menggerutu karenannya. Setelah diteriakin rame-rame akhirnya pintu dibuka untuk kita lewat. Ditengah hujan yang mengguyur kami berebut masuk lorong tersebut (yang hanya muat 1 orang untuk lewat) dan setelah susah payah berebut ternyata..... KRLnya diam saja dan disini tidak ada atap sehingga saya menjadi basah. Mau masukpun susah karena padat sekali sementara saya tak pake payung dan hujan belum berhenti. Akhirnya dengan susah payah saya bisa balik ke peron lagi. Terdengar pengumuman bahwa kereta dari Bekasi tak dapat lanjut ke stasiun Manggarai karena Stasiun kota ada gangguan sinyal dan stasiun Kampung Bandan terendam. Stasiun Manggarai numpuk dan lalu lintas KRL sepertinya menjadi agak kacau. Kereta yang dari Bekasi akhirnya balik ke Bekasi lagi.

Saya jadi bingung, bagaimana ini? Saya coba tunggu saja mudah-mudahan pulih kondisinya. Tunggu punya tunggu sementara orang bertambah banyak, yang dari Bekasi akhirnya pada turun di Jatinegara. Yang panen adalah Indomaret sama kios Baso Malang, ramai sekali orang yang berbelanja jadinya, memang rasa lapar menyerang sebagian calon penumpang, termasuk saya. Saya jadi ragu, mau terus nunggu kereta atau keluar menggunakan angkot. Perjalanan masih jauh sekali (walaupun secara jarak mungkin relatif, tapi kondisi Jakarta hari-hari normal pun akan sangat lama ditempuhnya). Setelah saya longok ke jalanan depan stasiun, kusutnya jalan sudah mengurungkan saya untuk keluar dari stasiun sementara hujan masih terus turun, agak deras. Sambil menunggu akhirnya sayapun mengisi perut dulu pake burger di Indomaret.

Peron stasiun berubah menjadi seperti pasar malam. Beberapa kelompok berkumpul menggelar tikar (kertas koran tepatnya), mengobrol, bercengkarama tapi ada juga yang duduk tiduran atau nyender sambil merem melek. Persis seperti di pasar malam.

Seelah menunggu dan menunggu sampai jam 10:30 belum juga ada kejelasan kapan berakhirnya, saya berniat untuk balik kanan saja, pulang! Maksud saya, saya pulang, mandi dan balik ke kantor bawa kendaraan saja, siapa tahu keburu. Jangan sampai saja begitu saya datang sudah waktu makan siang atau leboih parah lagi sudah waktu pulang! Sialnya....begitu berniat pulang, KRL yang ke Bekasi berulang-ulang diumumkan belum bisa karena belum ada kereta yang masuk! Saya taksir KRL banyak numpuk di Bekasi!

Tak lama berselang ada pengumuman bahwa KRL dari Bekasi akan datang dan KRL ini hanya sampai di Jatinegara saja, tak dapat lanjut ke Manggarai, itu yang lagi saya tunggu karena saya mau pulang saja.

Begitu KRL masuk, lagi-lagi kesal karena KRL berhenti di jalur tiga dimana jalur dua ada kereta luar kota yang lagi parkir. Duh.... Walhasil kami berebut "gang" sempit lagi untuk naik KRL tersebut, beruntung KRL tersebut berhentinya agak lama jadi kami sempat naik walaupun berjubel.

Begitu masuk, terdengar beberapa karyawati menelpon ke temennya atau boss-nya bahwa mereka mau  pulang saja karena tak mungkin lagi untuk berangkat, hari sudah siang. Umumnya yang rame telepon tersebut karyawati saja, yang karyawan tidak saya dengar.

setelah dua atau tiga menit KRL jalan kearah Bekasi, berturut-turut KRL dari Bekasi datang dengan interval pendek sekali. Saya hitung ada 5 KRL masuk ke Jatinegara dari arah Bekasi!!

Paling-paling juga itu balik ke Bekasi lagi karena calon penumpang sudah banyak banget yang nunggu di Stasiun.

Singkat kata saya sampai di stasiun dimana saya suka turun. Alhamdulillah hujan sudah reda, hanya gerimis kecil saja. Buru-buru saya naik angkot yang akan membawa saya pulang. Didalam hati saya, begitu saya sampai saya akan mandi, ganti baju dan jalan lagi dengan membawa kendaraan.

Hehehe... begitu sampai di perumahan saya, ternyata perumahan saya jalanannya sudah dikuasai air! Kurang lebih 10 sampai 20 cm tingginya, sayapun mencapai rumah dengan menggulung celana dulu, itupun masih "terkejar" air. Tak mungkin saya keluar lagi karena kendaraan pendek saya tak akan lulus berenangnya keluar perumahan.

Akhirnya saya memutuskan stop dan telepon ke kantor kalau hari ini saya dirumah saja...!

Sekian...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun