Bagaimana Smartphone Bisa Mencetak Penulis Produktif Tanpa Berbelit-belit
Apakah produk teknologi informasi semacam smartphone itu berbahaya? Pertanyaan seperti ini mungkin tidak hanya bersarang di benak saya. Dan Anda pun nampaknya akan setuju dengan pernyataan bahwa teknologi itu tidaklah berbahaya.Â
Permasalahannya hanya tergantung siapa yang menggunakannya. Ibarat sebuah golok, jika dipegang oleh penjahat maka bahayanya ketika digunakan untuk kejahatan. Sebaliknya jika dimanfaatkan oleh tukang kayu untuk membuat karya, maka terang benderang manfaatnya.
Hari ini saya baru saja mengedukasi siswa peserta pesantren kilat tentang sisi manfaat smartphone untuk membangun budaya literat. Berliterasi. Dalam KBBI ada beberapa poin pengertian literasi, yaitu: kemampuan menulis dan membaca, pengetahuan atau keterampilan dalam bidang atau aktivitas tertentu: -- komputer, dan  kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup serta penggunaan huruf untuk merepresentasikan bunyi atau kata.Â
Dari pengertian tersebut yang secara umum literasi adalah berkaitan dengan aktivitas baca tulis. Membaca adalah aktivitas untuk membuka jendela wawasan seluas-luasnya. Sedangkan menulis adalah aktivitas mengikat, mengamankan dan mereproduksi ide, ilmu pengetahuan dan wawasan dalam bentuk data tertulis.
Aktivitas menulis secara konvensional umumnya dilakukan dengan menggunakan tangan disertai media alat tulis seperti pena, pensil, note, buku, mesin tik, komputer dan laptop. Namun seiring dengan kemajuan zaman, ternyata ada cara lain dalam menulis tanpa tangan.Â
Hanya menggunakan android dan mulut. Istilah nya metode menemu, menulis dengan mulut. Metode menemu ini ditemukan oleh Mampuono R. Tomoredjo. Dalam praktiknya beliau menyarankan menggunakan aplikasi colornote yang tersedia di playstore.
Sebenarnya untuk menulis dengan mulut ini banyak aplikasi yang tersedia di playstore. Akan tetapi sengaja dipilih colornote karena aplikasi ini banyak keistimewaanya di antaranya latar tulisannya bisa kita ganti warna-warni sesuka kita. Dengan demikian mempraktikkannya tidaklah membosankan. Selain itu aplikasi yang satu ini kapasitasnya kecil.Â
Jadi tidak terlalu memberatkan pada memori android. Dengan aplikasi ini kita semakin dimudahkan untuk menuangkan ide dalam tulisan. Kabar baiknya ternyata sangat mudah baik ketika online maupun offline.
Saat saya menuangkan ide tulisan ini sebenarnya sambil mempraktikkan bagaiman menulis dengan mulut tanpa internet. Sementara tadi para siswa  praktik sambil online. Menulis tanpa internet itu ternyata lebih efektif, cepat melebihi kedepatan online.Â
Masalahnya ketika kita menginginkan settingan offline terlebih dahulu harus mendownload paket bahasanya. Dan belum tersedia settingan bahasa Arab dalam offline tersebut. Â Artinya, kalau kita ingin menulis langsung berupa teks bahasa arab harus setingan yang online.