Wajahmu adalah puisi
Yang selalu kubaca dengan nyeri mengalung di pundakku
Kata kata adalah luka yang menggigil karena hujan memeluknya
sejarah yang kau jarahÂ
Menari di atas obituari
Wajahmu adalah kumpulan prosa
Selalu kubaca ketika pagi dengan derai cemara
Dengan angin sepi dari helai helai
Bulu angsa.
Ia menjadi bening di antara dua frasa
Lalu meleleh di perutmu
Sentosalah
Seperti yang diberikan merapi
Untuk kuntum kuntum yang bertunas di persada bumi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!