Aku mengaduk sunyi malam tadi
Dengan benci dan sumpah serapah
Tapi yang ku temui
Hanya setumpuk pekat
Yang menggeliat ketakutan
Hanya ada kamu, juwitaku
Yang mengiris sunyi
Tak ada yang lain di februari yang penuh haru
Daun daun basah
Pucuk pucuk resah
Oalah.....
Aku yang menggigil
Duduk memeluk lutut
Di padang savana
Di cemooh ilalang
Di maki angin dan musim
Lalu engkau Datang menujuku
Dengan harum edelweis
Dan secarik kertas sobekan kitab kitab kuno
Yang engkau bawa untuk aku baca.
Bacalah...itu katamu
Aku menggigil lagi
Dan terus menggigil
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!