Mohon tunggu...
Kang Arul
Kang Arul Mohon Tunggu... Penulis - www.dosengalau.com

www.dosengalau.com | sering disebut sebagai dosen galau membuatnya sering galau melihat kehidupan. Lulusan S3 Kajian Media dan Budaya dari UGM Jogjakarta ini menjadi konsultan media digital yang telah menulis lebih dari 100 buku dan memublikasikan ratusan artikel secara nasional dan internasional.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Daging Kambing Balibul Haram buat Jomblo?

20 Januari 2015   16:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:45 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika ditantang menelusuri perjalanan darat dengan mobil dan mengunjungi wisata apa yang ada di benak kita? Tentu tidak hanya wisata alam atau lanskap semata, melainkan juga urusan perut yang khas di suatu daerah yang biasannya di sebut sebagai wisata kuliner.

Entah mengapa kuliner harus masusk dalam kategori sebuah wisata. Mungkin karena kuliner di setiap tempat selalu berbeda dan unik dan kadang juga kulinernya ekstrem banget. Mungkin karena lokasi kulinernya yang memang cozy, nyaman, dan sekaligus bisa menikmati pemandangan. Atau kemungkinan yang lain, soal kenangan akan kuliner tertetu atau karena rekomendasi orang-orang yang pernah melakukan trip ke suatu tempat.

Makanya, destinasi pertama yang harus dituju dalam tantangan Kompasiana Blog Trip bersama Datsu Panca GO dengan tajuk Jejak Para Riser ini adalah kulineran. Dan satu-satunya yang ada di benak saya dan rekan-rekan adalah mencicipi daging kambing balibul alias daging kambing (yang usianya) ‘baru lima bulan’.

“Tenang Bro, masuk Brebes kita langsung makan sate.” Begitu rekan satu tim saya nyeletuk.

“Ya ya… biar kenyang,” jawab saya.

“Gak hanya seger Kang, tapi bisa meningkatkan gairah,” candanya sambil nyetir.

“Alah, paling gairah dorong mobil kalau mogok,” balas saya.

"Serius Kang, banyak yang bilang loh begitu."

"Masak."

"Iya, apalagi buat yang punya pasangan."

"Oooo." Saya ngangguk-ngangguk saja.

"Makanya, makan daging kambing balibul haram buat jomblo."

"Lho, kok haram?"

"Susah penyalurannya."

Saya cuma bisa ketawa kecil. Lha, emang begitu ya? batin saya.

Maka, saat memasuki Brebes kita pun langsung nyanngkut ke Rumah Makan H. Moei di Jalan Raya Kaligansa Wetan, Brebes. Gampang kok mencari lokasi rumah makan yang katanya lumayan kesohor di daerah ini.

Beruntung pas saya dan rekan-rekan datang, kondisi sepi dan hujan di luar. Bahkan kami adalah pelanggan satu-satunya saat itu. Tanpa nunggu lama, saya langsung pesan sate balibul 30 tusuk dan gulai kambing.

142172030848002247
142172030848002247

Oke… tulisan ini bukan membahas soal enak dan sedapnya menyantap sate kambing muda, tapi soal mitos konsumsi daging kambing dengan kejantanan pria. Yup, sudah menjadi rahasia umum bahwa ada semacam mitos kalau konsumsi daging kambing itu bisa ‘membantu’ stamina pria dan sayangnya saya sampai detik ini kok ya percaya soal itu.

Karena saya bukan dokter, saya pun browsing info seputar mitos daging kambing yang di dapat daari laman Dr. Ari F Syam dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM  dan Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI) JAYA.

Dr Ari ini juga seorang Kompasianer dalam laman blognya mengatakan bahwa adanya mitos mengonsumsi kambing bisa meningkatkan gairah seksual tak sepenuhnya benar. Ya, karena ada mitos yang mengatakan kalau mengonsumsi “torpedo” kambing atau daging kambing muda yang dimasak setengah matang bisa meningkatkan stamina seorang pria. Ada banyak faktor lain dari sekadar mengonsumsi kambing. Bahkan disebutkan bahwa daging kambing itu samaseperti daging merah lainnya yang mengandung lemak tinggi atau lemak jenuh (LDL alias low-density lipoprotein) yang efeknya bisa menumpuk di pembuluh darah.

Saya pun mikir, emang sih mitos soal kambing dan gairah itu bukan isu baru. Bahkan sejak lama banyak yang mengatakan kalau orang yang darah tinggi jangan makan daging kambing karena bahaya. Sebaliknya yang darah rendah mengonsumsi sate dianggap bisa meningkatkan atau menambah darah.

Akhirnya makan yang tidak berlebihan tampaknya harus menjadi panduan bagi mereka yang suka wisata kuliner. Makan daging kambing muda tidak ada salahnya untuk dijadikan catatan hunting kuliner saat melakukan perjalanan. Toh, masih menurut informasi dari Doktor Ari, bahwa daging kambing juga mengandung protein hewani yang dibutuhkan buat menggantikan sel-sel yang rusak dan sebagai zat pembangun. Daging kambing termasuk juga daging sapi mengandung gizi yang dibutuhkan

Nah, jangan percaya soal mitos bahwa mengonsumsi daging kambing muda lebih pas bat yang sudah memiliki pasangan dan ‘bahaya’ buat jomblo. Tenang kok makan daging kambing muda gak akan ngaruh pada ‘gairah’ tinggi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun