Saat melihat sebuah mobil terparkir, rasa senang saya langsung membuncah. Pasti ayah sedang dapat uang dan uang itu dibelikan mobil. Warnanya saya ingat cokelat dan bentuknya saya ingat sekali dengan merk Corona. Bagaimana tidak ingat, saya masih menyimpan foto saat berfoto bersama ayah di atas mobil itu.
Meski belakangan saya tahu mobil itu adalah mobil pinjaman milik paman, tapi mobil itu cukup lama ada di rumah kami. Mobil itu pula yang mengantarkan saya dan keluarga di tahun berikutnya pergi ke Ancol, Taman Mini Indonesia, Monas, Kebun Raya Bogor dan tempat wisata lainnya kala itu.
Mobil itu, mobil yang memenuhi kenangan saya bersama ayah diproduksi di TMMIN dan di Indonesia.
Ah, bersyukur sekali saya bisa mengunjungi pabrik Sunter 1 milik TMMIN. Bukan sekadar mengetahui langsung bagaimana produksi mesin saja, bukan pula kebanggaan karena pabrik itu sebagian besar diisi oleh orang Indonesia sampai ke top level management, bukan pula karena dari pabrik tersebut sebagian besar kebutuhan komponen mobil dan mobil utuh di seluruh dunia dipasok dari Indonesia.
Saya bersyukur karena kunjungan Kompasianer ke TMMIN menyadarkan saya bahwa mobil-mobil yang lalu-lalang setiap hari di jalan adalah produksi dalam negeri. Saya menyadari bahwa ada kelebihan dalam penyiapan serta penghargaan kepada manusia sebelum memproduksi produk.
Dan… saya bersyukur bahwa kenangan indah bersama keluarga saya ketika kecil dengan mobil Toyota kembali muncul di benak saya. Kenangan yang sudah lebih dari 30 tahun yang lalu itu…
Terimakasih Toyota. Karena Toyota adalah sebuah cerita… buat saya ketika kecil sampai saya akhirnya berkeluarga sendiri dan memiliki anak-anak. Dan saya akan ceritakan tentang Toyota Way...Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H