Mohon tunggu...
M. Hafizhuddin
M. Hafizhuddin Mohon Tunggu... Aktor - Kang Apis

Anggota Komunitas Tidur Berdiri di KRL

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Morrissey Hotel, Tempat Bermanja di Ibu Kota

27 Mei 2018   12:16 Diperbarui: 27 Mei 2018   12:28 1219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bentuk Hotel Morrissey yang menarik (iammorrissey.co)

Akhir bulan lalu, saya mendapat kesempatan untuk merasakan nikmatnya tinggal di tengah Kota Jakarta. Pola pikir saya tentang pusing dan peliknya hidup di kota metropolitan menjadi tidak relevan lagi. Sebab ternyata memang ada waktu di mana kita bisa santai dan menikmati hal tersebut, salah satunya saat menginap di Hotel Morrissey.

Hotel ini letaknya cukup strategis, yakni di Jl. KH. Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat. Oleh karena aksesnya mudah, saya datang ke lokasi menggunakan transportasi umum. Namun sebenarnya pihak hotel menyediakan fasilitas penjemputan kalau memang tamu datang dari jauh dan membawa barang yang cukup banyak.

Dari tampak luar, bentuk bangunan Morrissey terlihat tidak kaku dan dapat menyegarkan mata. Lobi hotel ini sendiri terletak di samping kanan dari gerbang masuk. Nah, saat masuk lobi, saya mulai merasakan suasana yang nyaman dan homey. Sebab interior yang terpasang di sana memang layaknya interior yang biasa kita temui di rumah-rumah.

Saya mendapat kamar di lantai 3 bertipe studio dengan luas 29 meter persegi. Meski ukuran luas tiap tipe berbeda, tapi fasilitas yang diberikan di dalam kamar tidak jauh berbeda.

Di kamar yang saya tempati itu, selain ada kasur ukuran besar, televisi 32 inci (plus DVD player), ruang tamu mini, kamar mandi, dan meja kerja, ada pula fasilitas dapur yang lengkap, meski memang tidak besar. Pihak hotel juga menyediakan setrika dan mejanya, lho, buat tamu yang "kerajinan", hahaha

Nonton televisi di sini enjoy banget, karena menurut saya posisinya pas kalau kita nonton sambil selonjoran di kasur. Sebab biasanya ada kamar hotel yang posisi televisinya agak jauh atau agak tinggi dari posisi kita berbaring.

Hayo, ini saya sedang nonton apa? (Dok. Pribadi)
Hayo, ini saya sedang nonton apa? (Dok. Pribadi)
Susana dalam kamar ini sendiri menenangkan. Pada malam hari, lampu utama saya matikan dan hanya menyalakan standing lamp termasuk yang berukuran lebih kecil yang berada di dekat meja. Saya betah berjam-jam di situ membuka laptop dan menyelesaikan pekerjaan.

Meja ini bisa juga dialihfungsikan menjadi meja rias, karena ada "cermin tersembunyi" yang bisa dikeluarkan jika permukaan meja tersebut dibuka.

(Dok. Pribadi)
(Dok. Pribadi)
Bagi Anda yang senang mencari tekstur atau latar belakang untuk berfoto alias instagrammable, hotel ini cocok untuk disinggahi. Morrissey memang mengusung konsep industrial modern pada desainnya.

Bagi yang belum tahu, konsep ini semacam desain bangunan yang belum jadi. Tengok saja dinding-dinding kamar Morrissey yang masih berupa batu bata dengan diberi cat berwarna putih. Atau beberapa bagian langit-langit dan pilar yang dibiarkan polos tanpa cat. Untuk itu, banyak deh titik-titik menarik yang bisa dijadikan objek foto atau latar belakang Anda berfoto, termasuk di ruang makan.

Omong-omong makan, di pagi hari saya mendapat sajian sarapan yang beragam dengan konsep prasmanan. Ada bubur ayam, nasi, lauk pauk, croissant, salad, dan lain-lain. Tinggal pilih dengan bebas, mau coba semua menu juga boleh kalau sanggup menampung, hehehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun