Liga Inggris memang sudah menahbiskan Manchester City sebagai juara musim ini sejak pekan ke-33. Poin mereka sudah tak mungkin disalip pesaing terdekatnya, Manchester United atau Liverpool.
Meski begitu tentu saja masih ada laga-laga menarik di sisa kompetisi, salah satunya pertemuan Manchester United dengan Arsenal akhir pekan ini (29/04) di Old Trafford. Peringkat dua klub ini di klasemen masih rawan.
Manchester United yang berada di peringkat kedua tidak ingin dikejar Liverpool, sementara Arsenal yang masih tercecer di peringkat enam tentu berambisi mengamankan tiket untuk tampil di kompetisi Eropa tahun depan. Ya, "sekadar" masuk Piala Europa juga oke lah.
Sebenarnya pertemuan kedua klub tidaklah begitu istimewa. Keduanya bukan rival satu kota, bukan pula musuh bebuyutan layaknya Manchester United dengan Liverpool.
Hanya saja dalam beberapa kali pertemuan, pertandingan antara Manchester United dan Arsenal sering dibumbui perkelahian di dalam lapangan. Contohnya kasus "brawl" pada 1990 yang melibatkan hingga 21 pemain. Imbasnya Arsenal harus rela dikurangi dua poin, sementara Manchester United satu poin.
Masih diingat pula kejadian musim 2003-04 di mana Ruud van Nistelrooy yang saat itu membuat Patrick Viera dikartu merah, menjadi bulan-bulanan para pemain Arsenal setelah gagal mengeksekusi penalti di menit-menit akhir laga.
Musim selanjutnya, Arsenal yang datang ke Old Trafford sebagai juara bertahan harus takluk 2-0 dan rekor impresif 49 laga tanpa terkalahkan harus terhenti. Kerasnya permainan hingga kontroversi penalti Manchester United membuat suasana memanas hingga ruang ganti. Wajah Alex Ferguson pun menjadi korban pelemparan pizza oleh Cesc Fabregas.
Belakangan perkelahian di lapangan sudah tak begitu menonjol. Namun sebagai dua klub papan atas Liga Inggris, adu gengsi jelas masih ada.
Tuah Old Trafford
Sebelum pertandingan berlangsung saya meramalkan Manchester United akan menang atas Arsenal, meski dalam agama saya tidak boleh bikin dan percaya hal seperti itu. Tentu bukan semata karena saya pendukung Setan Merah, tapi ada beberapa alasan yang membuat Anda harus percaya ramalan saya. (Huss, sudah dibilang enggak boleh!)
Menurut data statistik di laman premierleague.com, laga akhir pekan nanti merupakan pertemuan ke-51 mereka di era Liga Primer. Dari statistik tersebut United unggul dengan 23 kali menang, sementara Arsenal "cuma" 13 kali menang, dan sisanya imbang.
Pada pertemuan pertama musim ini 2 Desember tahun lalu, United berhasil menaklukan Arsenal 3-1 di Emirates Stadium. Padahal United saat itu harus bermain dengan 10 orang setelah Paul Pogba kena kartu merah.
Nah, itu di kandang Arsenal. Bagaimana di kandang United? Worldfootball.net mencatat dalam 10 pertemuan terakhir di Old Trafford, Arsenal belum pernah membawa pulang tiga poin, dengan rincian tujuh kali kalah dan tiga kali imbang. Kekalahan paling menyakitkan tentu saja saat diremukkan United 8-2 pada musim 2011-12.
Pemain barteran Manchester United sedang "on fire"
Bursa transfer Januari lalu, Manchester United dan Arsenal melakukan "pertukaran pemain", di mana Alexis Sanchez bertukar jersey dengan Henrikh Mkhitaryan. Sanchez mengaku bahwa Manchester United adalah klub idolanya sejak dulu, pun Mkhitaryan menganggap bergabung ke Arsenal adalah impian yang menjadi kenyataan. Hih, gombal!
Semenjak bergabung United, Sanchez hampir selalu dipercaya Jose Mourinho menjadi starter. Hanya pekan ke-35 kemarin ia tak dimainkan melawan Bournemouth.
Sementara, Mkhitaryan memang tampil cukup impresif di awal kehadirannya di skuat Arsene Wenger. Penampilan perdananya berseragam Arsenal menghasilkan tiga assist untuk kemenangan 5-1 atas Everton. Luar biasa. Namun belakangan perannya tak begitu terlihat karena cedera sejak pekan ke-33.
Nah, menarik disaksikan peran Sanchez pada pertandingan nanti. Sebab dalam beberapa pertandingan terakhir ia mulai padu dengan pemain lain. Terakhir ia mencetak satu gol saat Manchester United menang 2-1 atas Tottenham Hotspur di semifinal Piala FA.
Dalam situs resmi klub, Sanchez mengatakan perbedaan yang dialaminya di United dibanding saat di Arsenal.
"Sangat berbeda di sini. Saya pikir Manchester United adalah klub dengan sejarah yang lebih banyak, dan kami ingin memenangkan banyak trofi tahun depan."
Melawan Arsenal, Sanchez termotivasi untuk tampil memberikan segalanya untuk Manchester United. Hmm, menarik disimak selebrasi seperti apa yang akan dilakukan jika di pertandingan nanti ia mencetak gol. Apakah merosot di rumput seperti biasa? Atau sesuatu yang lebih emosional?
***
Satu-satunya yang perlu diwaspadai Manchester United dari sang lawan adalah semangat Arsene Wenger untuk mengalahkan Manchester United sebelum ia mengakhiri masa baktinya di Arsenal. Itu saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H