Kritik dalam Pementasan Drama Bawang Merah dan Bawang Putih
Hai teman-teman penikmat drama, gimana? Masih suka alasan perut mules ketika ingin pementasan drama? Hahahaha sama saya juga..
Baiklah, kali ini saya akan membahas atau mengkritik pementasan drama yang ditampilkan oleh anak remaja atau siswa dari SMKN 1 Probolinggo, oke langsung saja mari kita bahas.
Pertunjukan drama Bawang Merah dan Bawang Putih yang ditampilkan oleh siswa SMKN 1 Probolinggo, Jawa Timur. Menampilkan sebuah pertunjukan drama dalam kanal Youtube resmi miliknya. Di awal pertunjukan menampilkan perkenalan para pemain yang memerankan sebagai tokoh yang ada dalam kisah Bawang Merah dan Bawang Putih, Kemudian narator pun mengawali cerita.
Dikisahkan dalam drama tersebut terdapat dua orang gadis yang memiliki sifat yang bertolak belakang, serta ibu tiri dari Bawang Putih yang pilih kasih. Bawang Putih selalu bahagia ketika ibunya masih ada, namun musibah datang ketika ibunya meninggal karena telah diracuni oleh ibu Bawang Merah. Bawang Putih pun sangat sedih karena kehilangan sosok yang selalu menyayanginya.
Singkat cerita ayah Bawang Putih menikah dengan Ibu Bawang Merah menikah, karena tergoda oleh rayuan Ibu Bawang Merah. Bawang Putih akhirnya senang, Namun kebahagiaan itu hanya datang sesaat karena ayah Bawang Putih ikut menyusul kepergian sang ibu bahwa telah diracuni oleh ibu dan kakak tirinya. Setelah kejadian itu, setiap hari dia harus melayani semua kebutuhan Bawang Merah dan ibu tirinya yang sangat kejam. Pada akhirnya Bawang Putih mendapatkan kebahagiaannya kembali ketika di tolong oleh peri dan pangeran.
Pertunjukan seni tersebut menggunakan latar panggung sederhana berwarna biru toska. Pencahayaan dalam pementasan tersebut hanya memanfaatkan sinar matahari. Sangat sederhana penataan panggung yang di tampilkan dalam pertunjukan tersebut dan perlu dekorasi yang cukup mewakili jalaannya cerita. Namun para pemeran tetap semangat dalam memainkan perannya walaupun berlatar panggung seadanya.
Musik pembuka dalam drama sudah cukup baik untuk di tampilkan, namun musik atau backsound disetiap adegan kurang kreatif untuk di tampilkan. Suara  dari para pemeran yang ditampilkan pun kurang terdengar jelas untuk di dengar penonton. Ada baiknya para pemeran perlu mengeluarkan suara yang lebih dalam pementasan darama tersebut.
Ketika pertunjukan sedang berlangsung, latar tempat yang tidak jelas menggambarkan setiap kejadian peristiwa. Hanya papan latar panggung saja yang ditampilkan ketika babak berganti. Mungkin karena keterbatasan dana atau sedang corona, mereka tidak bisa memaksimalkan setiap adegan ketika berganti latar tempat. Mereka tetap bisa membuat penonton yang ada di youtube paham latar tempat kejadian dengan cara menampilkan gambar dalam video, sesuai tempat yang mereka perankan. Cukup menarik dan kreatif, namun perlu sedikit effort untuk memaksimalkan penataan panggung agar lebih menarik.
Properti yang digunakan dalam pementasan tersebut sudah cukup mewakilkan setiap adegan yang di perankan oleh para siswa. Mungkin untuk tokoh pangeran perlu menggunakan mahkota agar terlihat lebih tersampaikan dari apa yang diperankan. Intinya sederhana sekali apa yang mereka pentaskan dalam drama namun cukup mewakili.
Pertunjukan seni yang ditampilkan oleh para siswa SMKN 1 Probolinggo sudah cukup baik dan menjunjung kreatifitas dalam proses pengeditan. Pesan dan Alur cerita yang ditampilkan oleh para pemeran sudah cukup tersampaikan kepada para penonton. Banyak yang perlu di perdalam lagi oleh para pemeran dalam menjiwai setiap karakter dari cerita Bawang Merah dan Bawang Putih. Intinya tetap semangat dan selalu evaluasi dalam mengembangkan penampilan yang menarik untuk para penonton yang ada di rumah atau di luar angkasa.
