Mohon tunggu...
Kang Jenggot
Kang Jenggot Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Hanya orang sangat biasa saja. Karyawan biasa, tinggal di Depok, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sederhana Saja, Pemimpin Itu Hadir dan Dekat dengan Rakyat

21 Maret 2014   10:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:40 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menjadi pemimpin itu sederhana, begitu kata Jusuf Kalla, yang saya kutip dari kicauannya lewat akun @JusufKalla. Kewajiban pemimpin itu, menurut Kalla, harus meyakinkan masyarakat, bahwa dirinya selalu hadir untuk mereka.
Dan, kata mantan Wakil Presiden itu, Kenapa beberapa pemimpin diidolakan rakyat, karena mereka dekat dengan rakyat.
" Rakyat butuh yang nyata, bukan bayang-bayang saja," tulis mantan Ketua Umum Partai Golkar itu di akun twitternya @JusufKalla.
Dalam akun @JusufKalla, tokoh asal Sulawesi itu juga menuliskan tentang syarat kemajuan sebuah bangsa. Menurutnya, kemajuan bangsa tidak ditentukan oleh banyak tidaknya penduduk dan sumberdaya alamnya, akan tetapi produktivitas. Perang sekarang ini, kata dia, adalah perang produktivitas.
"Kita harus pahami itu," ujarnya.
Banyak tidaknya jumlah penduduk ataupun sumberdaya alam tulis Kalla di akun @JusufKalla, tidak menentukan suatu bangsa bisa maju atau tidak. Kalla, mencontohkan kemajuan yang dicapai Korea Selatan dan Jepang. Dua negara ras kuning itu, maju karena punya mereka punya semangat dan teknologi.
Karena itu, kata dia, pendidikan perlu menjadi prioritas. Sebab dari pendidikanlah teknologi bisa berkembang. Bila sebuah negara sudah menguasai teknologi, ia akan meningkatkan nilai barang hasil produksi. Hasilnya tentu akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Semua elemen bangsa, kata dia, harus terpanggil untuk memajukan bangsa ini diatas kemampuannya sendiri. Kemajuan harus diperjuangan sendiri. Sebab bangsa ini tidak akan maju bila selalu tergantung pada bangsa lain. Apalagi bila selalu minta petunjuk. Jadi, kata dia, yang harus dilakukan sekarang, tidak usahlah berdebat terus sepanjang tahun. Kerjakan saja apa yang perlu dikerjakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun