“Sah, sah,” teriak saksi-saksi partai bersahutan, saat petugas pemungutan suara membeberkan kertas surat suara, yang menandai dimulainya proses penghitungan suara. Pemandangan itu, saya rekam di Tempat Pemungutan Suara (TPS), 03, Kelurahan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang letaknya tak begitu jauh dari Hotel Dharmawangsa, 9 April 2014. Di bilik suara ini pula, Pak Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden, menunaikan hak pilihnya.
Mulai pukul 13.30 WIB, keriuhan penghitungan suara di mulai. Ramai di TPS, ramai pula di udara. Bahkan, keramaian di udara, sudah mulai terasa sejak pemungutan suara ditutup, pukul 13.00 WIB. Beberapa lembaga survei, berlomba-lomba membewarakan hasil hitung cepatnya atau biasa di sebut quick count. Mereka, bahkan menampilkan hasil hitung cepatnya menit demi menit. Alhasil, antar partai peserta pun terlihat seperti saling berkejaran di jalur quick count. Salah satu yang intens membewarakan hasil hitung cepatnya adalah Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Adalah bos LSI, Denny JA, lewat akun twitternya @DennyJA_WORLD yang mengabarkan hasil hitung cepat lembaganya itu.
Pada pukul 13.35 WIB, Denny mencuitkan hasil hitung cepat LSI lewat akun twitternya. Hasil hitung cepat sementara LSI, mencatatkan Golkar ada diurutan pertama dengan raihan 18,35 % disusul Gerindra di posisi dua dengan dulangan suara sebanyak 15,2 %. Menguntit di belakangnya PDI-P, yang berhasil menambang 14,91 % suara. Peringkat empat di tempati Hanura, yang meraup 13,53 % suara. Baru, setelahnya adalah Demokrat, dengan raihan suara sebanyak 10,82 %. Dalam cuitannya, Denny menuliskan, bahwa hasil itu berdasarkan data masuk 1,05 %.
Tidak lama berselang, pada pukul 13.45 WIB, Denny kembali mengirimkan hasil hitung cepat LSI via akun twitternya. Formasi raihan suara di posisi tiga besar tak berubah. Tapi untuk posisi empat, Demokrat berhasil menggusur Hanura. Hasil lengkapnya, Golkar (17,80 %), Gerindra (15,11%), PDI-P (13,14%), Demokrat (12,30 %) dan Hanura (12,11 %). Menurut Denny, hasil itu berdasarkan data masuk 1,30 %. Sepuluh menit kemudian, tepatnya pukul 13.55 WIB, Denny kembali mencuitkan hasil hitung cepat lembaganya. Hasil itu didapat dari data masuk sebanyak 1,70 %. Terjadi perubahan konstelasi perolehan suara. PDI-P, berhasil mengejar dan menyodok beringin serta Gerindra, dan langsung menempati posisi pertama dengan raihan 18,62 % suara. Golkar, melorot ke posisi dua, dengan raihan 16,56 persen. Berikutnya Gerindra (14,51%), Demokrat (12,69 %), dan Hanura (9,49%).
Tapi kemudian konstelasi berubah. Hanura yang awalnya berada di posisi lima, terus melorot raihan suaranya. PKB, langsung menyodok menggantikan posisi Hanura. Pada pukul 19.47 WIB, Denny kembali mengirimkan hasil hitung cepat lembaganya. Data hitung cepat yang masuk sudah 91,85 persen. Hasilnya, PDI-P (19,77 %), Golkar (14,60 %), Gerindra (11,86 %), Demokrat (9,71 %) dan PKB (9,10%). Hasil lengkap hitung cepat LSI yang dilansir pukul 19.58 WIB, sendiri adalah sebagai berikut. PDI-P (19,78 %), Golkar (14,61 %), Gerindra (11,85 %), Demokrat (9,71 %), PKB (9,09 %), PAN(7,42 %), PPP (7,03 %), PKS (6,61 %), NasDem (6,31 %), Hanura (5,24 %), PBB (1,38 %) dan urutan paling buncit adalah PKPI dengan raihan suara sebanyak 0,98 %.
“ Suara yang didapat partai mungkin berubah. Tapi dari sisi peringkat perolehan suara, sudah stabil, tak akan berubah lagi. PDI-P di tempat pertama, Golkar di tempat kedua,” kata Peneliti LSI, Adjie Alfaraby.
Hasil hitung cepat Jaringan Suara Indonesia (JSI), yang saya terima, pukul 19.26 WIB, juga tak jauh berbeda. Banteng moncong putih menjadi partai yang paling banyak menangguk dukungan suara. Suara yang diraih PDI-P, sebesar 18,82 %. Posisi berikutnya Golkar (15,77 %), Gerindra di (11,55 %), PKB (9,94 %), Demokrat ( 9,39 %), PAN (7,76 %), NasDem (6,42 %), PPP (6,34 %), PKS (6,33%) dan Hanura (5,14 %), PBB (1,5 %) dan urutan buncit PKPI dengan raihan 1,02 %.
“Angka itu tidak akan banyak berubah,” kata Taufik Anwari, dari JSI, di Jakarta.
Hitung cepat Indikator Politik Indonesia (IPI) juga mencatatkan hasil yang tak jauh berbeda. Dari data masuk 92 %, PDI-P menjadi partai dengan perolehan suara terbanyak. Partai yang diketuai Megawati itu, dalam hitung cepat IPI, meraih 18,98 % suara, diikuti Golkar yang mendulang dukungan sebanyak 14,61 %. Berikutnya, Gerindra (12,19%), Demokrat (9,87 %), PKB (8,91 %), PAN (7,36 %), NasDem (6,94 %), PKS (6,92 %), PPP (6,34 %), Hanura (5,43 %), PBB (1,53 %) dan juru kunci PKPI (0,92 %).
Data hitung cepat CSIS-Cyrus Surveyor Grup, juga merekam hasil yang sama. Dari data yang masuk 77 %, tiga besar peraih suara terbanyak masih ditempati PDI-P, Golkar dan Gerindra. Hasil yang sama dengan hitung cepat lembaga lainnya. PDI-P berhasil meraup 19 %, diikuti Golkar yang meraih 14 % suara. Urutan ketiga Gerindra mendapat dukungan 12 % suara. Posisi selanjutnya, secara berurutan, adalah PKB (9,5 %), Demokrat (9,4 %), PAN (7,4 %), PKS (6,8 %), NasDem (6,8 %), PPP (6,7 %), Hanura (5,4 %), dan PBB (1,7 %). Sementara posisi buncit tetap tak berubah, ditempati PKPI dengan dukungan 1 persenan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H