Mohon tunggu...
Kang Jenggot
Kang Jenggot Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Hanya orang sangat biasa saja. Karyawan biasa, tinggal di Depok, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Orang Ndeso Lebih Suka Pria Kerempeng Berkemeja Putih

5 April 2014   04:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:03 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Menjelang pemilihan presiden atau Pilpres 2014, lembaga sigi politik berlomba-lomba mengeluarkan hasil surveinya. Sigi politik yang paling banyak dilansir lembaga survei, terkait dengan elektabilitas partai dan capres serta cawapres. Mereka, para lembaga survei, berlomba-lomba memotret ke arah mana dan pada siapa dukungan rakyat bakal di berikan. Beragam hasil pun sudah dilansir. Untuk capres, nama Mas Joko Widodo, melesat jauh meninggalkan calon-calon lainnya. Gubernur Jakarta kerempeng yang biasa di sapa Jokowi ini, elektabilitasnya paling mencorong. Bahkan nyaris disemua lembaga sigi politik, Mas Jokowi ini selalu bertengger di urutan nomor hiji untuk urusan elektabilitas atau tingkat keterpilihan.

Kini Mas Jokowi, sudah resmi bakal diusung oleh PDI-P, partai besutan Ibu Megawati yang juga mendukungnya kala ia bertarung di Pilkada DKI yang lalu. Pesaing terdekat Mas Jokowi untuk urusan elektabilitas capres, adalah Pak Prabowo, pensiunan jenderal bintang tiga yang pernah menjadi komandannya Kopassus. Pak Prabowo ini adalah Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, sekaligus capres partai tersebut. Uniknya, Pak Probowo itu, saat Pilkada DKI Jakarta, adalah pendukung Mas Jokowi. Kini, keduanya saling berjibaku.

Calon lainnya yang sering mampir di bursa survei capres adalah Pak Aburizal Bakrie atau Pak Ical yang kini getol mengkampanyekan sebutan anyarnya ARB. Dalam survei, elektabilitas Pak Ical, selalu berada di urutan tiga, setelah Mas Jokowi dan Pak Prabowo. Rabu, 26 Maret 2014,  Charta Politika, sebuah lembaga riset politik, mengeluarkan hasil survei terbaru mereka. Dalam hasil sigi Charta, Mas Jokowi tetap yang nomor satu untuk urusan elektabilitas. Nomor duanya, masih Pak Prabowo. Dan nomor tiganya tak berubah, tetap Pak Ical.

Elektabilitas Mas Jokowi, berdasarkan hasil survei Charta, mencapai 32,6 persen. Sementara Pak Probowo berada di urutan dua, dengan tingkat elektabilitas sebesar 13,8 persen. Di posisi tiga, Pak Ical. Elektabilitas juru mudi Partai Golkar ini, dalam survei Charta hanya 8,5 persen. Elektabilitas ketiganya di dapat, saat Charta mengujinya dengan pertanyaan terbuka. Sementara untuk elektabilitas capres menggunakan pertanyaan tertutup, Mas Jokowi tetap di puncak klasmen dengan tingkat elektabilitas 37,4 persen. di posisi dua klasmen capres, tetap bertengger nama Pak Prabowo, dengan elektabilitas sebesar 14,5 persen. di bawahnya, diisi oleh Pak Ical, dengan elektabilitas sebesar 9,9 persen. Nomor empat diduduki Pak Wiranto, yang mendulang elektabilitas sebesar 5,5 persen. Peserta konvensi capres Partai Demokrat, Pak Dahlan Iskan, Menteri BUMN yang juga bos Jawa Pos, ada di posisi enam. Elektabilitas mantan bos perusahaan setrum negara itu, mencapai 2,8 persen.  Sedangkan diatas Pak Dahlan, ada nama Pak Jusuf Kalla atau Pak JK. Si Kancil dari Bugis ini, elektabilitasnya mencapai 5,5 persen.

Dalam siginya, Charta juga coba memotret pilihan terhadap capres berdasarkan pekerjaan responden. Salah satunya memotret pilihan para petani atau nelayan, baik yang punya lahan atau perahu sendiri, maupun yang tak mempunyainya. Hasilnya, pilihan para petani dan nelayan yang tak punya lahan dan perahu, kebanyakan jatuh pada Mas Jokowi, capres PDI-P yang gemar memakai kemeja putih. Dalam sigi Charta, pilihan kepada capres, berdasarkan pekerjaan nelayan dan petani, pilihan terbesar jatuh ke Mas Jokowi, capres kerempeng yang gemar berkemeja putih. Tingkat dukungan kepada Mas Jokowi, cukup besar. Misalnya dukungan dari nelayan atau petani penggarap kepada Mas Jokowi mencapai 41,7 persen.

Sementara dukungan nelayan dan petani penggarap kepada Pak Prabowo, hanya sebesar 11,7 persen. Padahal Pak Prabowo itu, adalah Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani se-Indonesia (HKTI). Tapi, memang rada aneh, kenapa tukang cangkul sawah, yang sehari-harinya berkubang dengan lumpur sawah dan terik matahari tak terlalu mendukung Pak Prabowo. Di posisi berikutnya, secara berurutan nongol nama Pak Ical, Pak JK, Pak Wiranto, Dahlan Iskan, Bu Mega, Bang Rhoma, Pak Mahfud dan di urutan buncit Pak Menko, Hatta Rajasa, dengan prosentase dukungan bervariasi. Tapi rata-rata dukungan di bawah 8 persen. Nelayan dan petani yang menjawab lainnya, hanya 2,5 persen. Dan yang tak menjawab atau tidak tahu, sebanyak 14,2 persen.

Begitu juga dukungan nelayan dan petani pemilik lahan, yang terbesar tetap diberikan kepada Mas Jokowi. Mas Jokowi, capres kerempeng yang gemar berkemeja putih mendapat dukungan dari nelayan dan petani pemilik lahan, sebesar 38,3 persen. Urutan dua, tetap Pak Prabowo. Bapak pensiunan jenderal bintang tiga itu, mendapat dukungan dari nelayan dan petani pemilik lahan, sebesar 16, persen. Urutan dukungan selanjutnya, secara berurutan di isi oleh Pak Wiranto, Pak  Ical, Pak Dahlan, Ibu Mega, Pak Mahfud, Bang Rhoma, terakhir Pak JK. Dukungan kepada mereka bervariasi, tapi semuanya di bawah 9 persen. Sementara Nelayan dan petani pemilik lahan yang menjawab lainnya, hanya sebanyak 2,5 persen. Sedangkan yang menjawab tidak tahu atau tak menjawab, sebanyak 6,5 persen.

Mungkinkah rasa suka atau dukungan para nelayan dan petani penggarap atau pun nelayan dan petani pemilik lahan, kepada Mas Jokowi itu, karena merasa satu penampilan, sama-sama berwajah ndeso, dan kerempeng ? Mungkin karena itu. Namun yang pasti, mereka para nelayan dan petani yang rata-rata tinggal di desa itu merindukan, menyukai dan mendukung Mas Jokowi, capres berwajah ndeso yang suka pakai kemeja putih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun