[caption id="attachment_128656" align="alignnone" width="680" caption="Ilustrasi/Admin (KOMPAS.com)"][/caption] Siang, 12 Agustus 2011, dalam perjalanan dari Gatot Subroto menuju arah Jalan Merdeka Utara. Saya lewat jalur jalan raya Tebet. Saat sedang memacu motor, dari belakang terdengar bunyi tot-tot sirine. Ternyata voorijder pengawal sebuah mobil menteri. Lewatlah sang pengawal dengan menunggang motor besar, meliuk-liuk membelah jalan dengan bunyi tot, tot sirine motornya. Di belakangnya, sebuah mobil sedan Toyota Royal Saloon, warna hitam dengan plat nomor RI-42. Jalan raya Tebet Raya, siang itu lumayan padat. Apalagi sebentar lagi solat Jumat. Mobil menteri dan pengawalnya terpaksa terhambat. Saya pun bisa menyusulnya, karena motor bisa dengan lincah mencari celah jalan yang tersisa. Sampai jalan Tambak, Manggarai, motor saya tak terkejar oleh mobil menteri dan pengawalnya. Tapi, tiba-tiba, bunyi tot, tot tot tot sirine kian mendekat, dan mendekat. Lalu meluncurlah lewat jalur busway, mobil sang menteri membelah padatnya lalu lintas dengan di pandu sang voorijdernya. Di belakang mobil menteri, berduyun-duyun motor dan mobil mengikuti, memanfaatkan aji mumpung lewatnya mobil berplat RI-42. Sementara motor saya, tersendat terjebak padatnya lalu lintas. Tiba, ditempat tujuan. Saya segera membuka google. Ingin tahu, plat RI-42 itu punya menteri siapa. Ternyata mobil pejabat bernomor plat RI-42 itu adalah kendaraan dinas Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Armida Alisjahbana. Dari keterangan sebuah situs, mobil Toyota Royal Salon kendaaraan dinas ibu Armida itu, berkapasitas 3000 CC dan harganya sekitaran 1,3 milyar. Termasuk mobil kelas mewah. Tapi mohon maaf Ibu Menteri, rasanya menerobos jalur busway, adalah tindakan yang kurang bisa jadi contoh baik. Tindakan ibu, akhirnya di ikuti oleh pengendara lain. Padahal sudah dikeluarkan aturan tegas, yang menerobos jalur busway akan kena tilang. Namun pastinya, ibu tak akan kena tilang. Masa menteri di tilang, apalagi yang mengawal ibu adalah polisi, petugas yang berwenang menilang pengendara yang melanggar aturan lalu lintas. Tapi mungkin juga, ibu sedang tergesa, karena di panggil bapak presiden, yang mungkin juga saat ini sedang gelisah menunggu mantan kadernya, M Nazaruddin tiba ke tanah air, oleh karenanya ibu menerobos jalur busway.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H