Mohon tunggu...
Kang Jenggot
Kang Jenggot Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Hanya orang sangat biasa saja. Karyawan biasa, tinggal di Depok, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Lain TV Pak Ical, Lain Pula TV Pak Paloh

24 Oktober 2015   01:38 Diperbarui: 24 Oktober 2015   02:06 1368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Jumat tadi, terutama setelah magrib, berita yang ramai dibewarakan adalah datangnya Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem), Pak Surya Paloh ke Rasuna Said, markas Komisi Pemberantasan Korupsi.

Seperti biasa, Pak Paloh tampil gagah. Berjas rapi, berdasi, rambut klimis, serta ciri khasnya yang melekat, jenggot plus cambang. Dengan langkah mantap, ia datang ke KPK, ditemani Mas Taufik Basari, salah satu Ketua DPP Partai NasDem. Awak media pun sudah bergerombol di halaman gedung komisi anti rasuah, menanti kedatangan Pak Paloh.

Datangnya Pak Paloh ke KPK, tentu ini berita besar. Apalagi, datangnya Pak Paloh ke markas pembasmi korupsi, bukan untuk diskusi atau silaturahmi. Namun, Pak Paloh datang menyambangi KPK untuk diperiksa penyidik di sana, terkait kasus dugaan gratifikasi yang melilit Mas Rio Capella, mantan Sekretaris Jenderal NasDem, partai yang dipimpinnya.

Dan benar saja, saat saya tengok beberapa portal berita, kabar Pak Paloh diperiksa mendominasi. Berita Pak Paloh, bertebaran mulai dari media online besar, hingga yang tak begitu terkenal namanya. Tak hanya media online, hampir semua stasiun televisi pun tak mau kalah momen, mengabadikan diperiksanya bos Metro TV dan Media Indonesia tersebut.

Nah, yang saya cermati adalah dua stasiun televisi, yakni TV One, stasiun televisi berita milik Pak Aburizal Bakrie atau Pak Ical, dan Metro TV, stasiun berita punyanya Pak Paloh. Bukan rahasia lagi, bila dua stasiun televisi itu saling bersaing. Kebetulan saat Pak Paloh datang ke KPK, saya sedang berada di ruangan tempat biasa wartawan ngumpul di gedung Kementerian Dalam Negeri, jalan Merdea Utara, Jakarta.

Di ruangan itu, ada layar televisi flat yang dipasang di pojok ruangan. Karena ingin tahu gaya dan model pemberitaan dua stasiun televisi dalam mengabarkan pemeriksaan Pak Paloh, saya pun gonta-ganti chanel, dari TV One ke Metro TV. Stasiun televisi milik Pak Ical, sepertinya menganggap pemeriksaan Pak Paloh sebagai peristiwa maha penting. Sampai-sampai ditayangkan langsung. Metro TV, stasiun televisi milik Pak Paloh, juga tak mau kalah, sama-sama menyiarkan langsung dengan tajuk Breaking News.

Yang menarik adalah tagline berita yang dipasang dua stasiun televisi tersebut. Tevenya Pak Ical memasang tagline berita : KPK Periksa Surya Paloh. Sementara tevenya Pak Paloh lain lagi. Tagline yang dipasang : Surya Paloh Datangi KPK. Jadi, lain teve Pak Ical, lain pula teve Pak Paloh.

Dari sisi tagline, tentu ada beda bobot serta arah berita. Tagline di teve Pak Ical, tentu arahnya kurang baik bagi Pak Paloh. Sebab, yang namanya di periksa penegak hukum, apalagi ini yang periksa adalah KPK, konotasinya negatif. Yang nonton pastinya akan mencibir, dan memandang negatif Pak Paloh. Bahkan mungkin, bersyakwasangka Pak Paloh memang terlibat dalam kasus Mas Rio.

Sementara tagline teve Pak Paloh yang memasang tagline : Pak Paloh Datangi KPK, adalah sebuah upaya dari Metro TV untuk membuat sosok Pak Paloh tetap positif. Persepsi yang ingin dibangun, dengan mendatangi KPK, Pak Paloh adalah warga negara taat hukum, bahkan sangat kooperatif, karena seharunya Pak Paloh itu diperiksa hari Senin, bukan Jumat.

Nah, dengan datang lebih cepat, bahkan disertai penegasan bahwa Pak Paloh yang meminta cepat diperiksa, citra Pak Paloh sedikit banyak terselamatkan. Penonton bisa saja kemudian mengapresiasi langkah Pak Paloh yang 'kebelet' ingin cepat-cepat diperiksa. Apalagi sampai diputar berulang-ulang, baik saat Pak Paloh datang, maupun ketika usai diperiksa. Sayang, tayangan Pak Paloh porsinya tak sama dengan tayangan penahanan Mas Rio oleh KPK. Tayangan tentang penahanan Mas Rio, sekilas saja.

Terasa tak adil memang. Tapi ya mau bagaimana lagi, ulah Mas Rio itu ibarat 'menampar' wajah Pak Paloh, pemilik Metro TV. Karena itu maaf saja, bila porsi tayangan pun alakadarnya. Berbeda dengan tevenya Pak Ical, begitu menggebu menayangkan penahanan Mas Rio. Jadi, sepertinya Mas Rio mesti ucapkan terima kasih pada tevenya Pak Ical. Di lupakan Metro TV, tapi diperhatikan TV One.

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun