Sosok laki-laki berbaju dan bercelana panjang warna hitam keluar dari lift. Beberapa wartawan yang sedang duduk-duduk di meja dekat pintu masuk ruangan Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri, berhamburan mendekati lelaki tersebut. Hari itu, Rabu, 9 September 2015. Malam sudah dijelang. Suasana di gedung utama komplek Kementerian Dalam Negeri, sudah tak sehiruk pikuk seperti siang dan sore tadi saat ribuan pegawai masih bekerja.
Sementara petugas pengamanan dalam atau Pamdal Kemendagri, sigap berdiri dan menganggukkan kepala tanda hormat. Lelaki berbaju hitam itu tak lain adalah Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo. Sebagai bos di Kemendagri, tentu Tjahjo adalah sosok yang paling diburu oleh wartawan yang biasa ngepos liputan di kementerian tersebut.
Wajahnya terlihat sedikit lelah. Namun, ketika wartawan sudah merubungnya, senyum tersungging di bibirnya. Setelah menanya kabar dan berbasa-basi, satu persatu wartawan yang merubung Tjahjo, berebut melontarkan pertanyaannya masing-masing.
" Entar diurut satu persatu dulu," kata Tjahjo meminta para wartawan agar bertanya satu persatu, tak saling berebut mengajukan pertanyaan.
Menteri Tjahjo pun dengan sabar meladeni, menjawab satu persatu pertanyaan yang diajukan padanya. Karena di rasa cukup, Mendagri melangkah menuju mobilnya. Namun, tetap saja wartawan mengekornya. Bahkan pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan.
Mendagri pun semberi berjalan, memberi jawaban. Saat sudah mendekati mobil yang sudah menunggunya tepat di depan pintu lobi, beberapa wartawan masih juga mengajukan pertanyaan. Salah seorang wartawan, bahkan dengan semangat bertanya pada Tjahjo tentang koleksi keris yang dimilikinya. Ya, Menteri Tjahjo kabarnya pengkoleksi keris. Terpaksa, Menteri Tjahjo pun berhenti lagi, meladeni pertanyaan wartawan.
" Wah koleksi saya banyak. Kalau diceritakan semuanya, kamu enggak bisa tidur nanti, he.he.he.he," jawab Menteri Tjahjo.
Wartawan penanya keris, sepertinya tak puas. Kali ini dia menanyakan soal koleksi jam tangan. Menteri Tjahjo hanya tertawa mendengarnya. Mungkin dia teringat berita hebohnya jam tangan yang dipakai Ketua DPR, Setya Novanto kala bersalaman dengan Donald Trump, di Amerika Serikat. Ya, cerita jam tangan Setya Novanto memang sempat heboh di media sosial, karena kabarnya berharga milyaran rupiah.
Mendengar pertanyaan soal jam tangan, Menteri Tjahjo kemudian memperlihatkan jam tangan warna perak yang melingkar di tangannya.
" Ini jam tangan saya yang paling mewah, Omega," ujarnya.
" Punya berapa pak? Dan harganya berapa? buru si wartawan seperti tak sabar.
" Ha.ha.ha berapa yah," kata Menteri Tjahjo.