[caption caption="Mendagri Tjahjo Kumolo usai melantik Penjabat Gubernur Kepri Nuryanto di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau"][/caption]Rabu, 30 Desember 2015, hawa pagi masih terasa. Saat itu, sekitar pukul 08.00 Wib, Carlos, wartawan Suara Pembaruan yang menginap satu kamar di Hotel Laguna, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, membangunkan saya. Â Hari itu, saya berada di Kepulauan Riau, untuk meliput kegiatan Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo yang hendak melantik penjabat Gubernur Kepulauan Riau yang baru, Nuryanto, menggantikan penjabat lama Agung Mulyana.
"Kang bangun, sudah jam 08.00, mau sarapan enggak?" tanya Carlos yang sudah rapi berkemeja batik coklat.
Dengan agak tergesa saya pun bangun. Minum air mineral, setelah itu beranjak ke kamar mandi. Sementara Carlos langsung pergi duluan ke tempat sarapan di lantai 1. Setelah mandi, Â berpakaian, lalu beres-beres memasukan barang ke dalam tas, saya pun menyusul untuk sarapan. Di lantai 1, sudah ada Carlos, Andi Muhammad Ikbal dan Iman, duduk satu meja, menikmati sarapan.
Ikbal dan Carlos, sembari sarapan tampak asyik mengetik berita di laptop. Saya pun langsung bergabung, duduk satu meja. Tak beberapa lama, ada informasi, Menteri Tjahjo sudah tiba di Batam dan sedang menuju Tanjung Pinang pakai speedboat. Pihak Humas Kementerian Dalam Negeri pun meminta, semua wartawan yang ikut bersiap-siap.
Menggunakan bus milik Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, saya dan beberapa wartawan langsung menuju ke komplek kantor Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) tempat pelantikan akan dilakukan. Letak kantor gubernuran ternyata tak jauh dari hotel. Tiba-tiba, Pak Acho Maddaremmeng, Kabag Humas Kementerian Dalam Negeri, meminta para wartawan merapat ke rumah dinas Gubernur Kepri.
Kata Pak Acho, Pak Menteri mau jumpa pers. Di dalam ruangan, memang sudah disiapkan meja yang didepannya sudah siap  kursi-kursi yang berjejer hingga beberapa baris. Tapi ternyata jumpa pers tak jadi dilakukan. Menteri Tjahjo langsung dijadwalkan langsung ke acara pelantikan yang jaraknya hanya sepelemparan batu.
Tapi karena tak mau menyia-nyiakan kesempatan, para wartawan memilih bergerombol tepat di pintu keluar rumah dinas Gubernur Kepri dengan maksud men-doorstop Mendagri kala sudah keluar ruangan. Tidak beberapa lama, tampak satu sosok tinggi besar, berjas hitam, berdasi merah keluar dari dalam rumah di ikuti beberapa pejabat lainnya.
Setelah melihat para wartawan yang berkerumun depan pintu keluar, Menteri Tjahjo terlihat tersenyum. " Selamat pagi pak," terdengar beberapa wartawan menyapa.
"Selampat pagi," jawab Menteri Tjahjo.
Tidak beberapa lama, sebuah pertanyaan  terlontar dari seorang wartawan. Si wartawan menanyakan tentang nasib lima daerah yang Pilkadanya ditunda, karena adanya putusan pengadilan. Atas pertanyaan itu, Menteri Tjahjo menjawab, bahwa itu adalah ranah penyelenggara pemilu dalam hal ini KPU. Kata dia, komisi pemilihan sudah memutuskan mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung untuk kasus di dua daerah yang Pilkadanya ditunda.
"Kalau yang tiganya lagi, saya belum dapat informasi, apakah KPU akan mengajukan kasasi atau tidak," kata Tjahjo.