Mohon tunggu...
Kang Jenggot
Kang Jenggot Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Hanya orang sangat biasa saja. Karyawan biasa, tinggal di Depok, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Seorang Pejabat dan Putrinya yang Cerdas

5 Juli 2017   21:25 Diperbarui: 5 Juli 2017   22:14 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Namanya Binita Orchidina, saat ini gadis cantik itu bekerja di Microsoft, di Amerika Serikat. Siapa pun tahu, perusahaan seperti apa itu Microsoft. Microsoft tak lain adalah raksasa teknologi informasi yang didirikan Bill Gates, salah satu orang paling tajir di dunia.

Sebelum bekerja di Microsoft, Binita Orchidina sempat bekerja di Google yang juga raksasa teknologi kelas dunia. Tentu, jika melihat tempatnya bekerja, Binita bukankah gadis biasa saja, karena bisa diterima bekerja di dua perusahaan besar kelas dunia, adalah prestasi tersendiri. Hanya orang-orang terpilih yang bisa bekerja di sana.

Binita sendiri tak lain adalah putri kedua dari Yuswandi Arsyad Temenggung, Sekjen Kementerian Dalam Negeri yang baru saja pensiun akhir Juni ini.

Saya pernah mengobrol panjang lebar dengan Pak Yus-demikian panggilan akrabnya-. Obrolan terjadi, menjelang Pak Yus pensiun. Salah satu yang saya tanyakan dalam obrolan santai itu, adalah tentang anak-anaknya yang tak satu pun jadi pegawai negeri sipil. Padahal, sebagai seorang pejabat, bisa saja dia memberi jalan pada anak-anaknya merintis karir di jalur birokrasi.

" Pilihan saya serahkan kepada mereka, anak-anak saya. Mereka yang akan menjalani. Kita kan orang tua kebetulan lebih dulu dari mereka. Ya, saya hanya kasih gambaran saja. Walau ada kebebasan, tapi kita kasih referensinya," tutur Pak Yus.

Kata Pak Yus, ia tak pernah memaksakan kepada anak-anaknya harus bekerja dimana. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada anak-anaknya hendak berkarir dimana saja. Anaknya yang pertama misalnya, saat ini memilih jadi wiraswasta yang bergerak di bidang penyewaan alat-alat bayi. Nah, putrinya yang kedua, sekarang bekerja di Microsoft. Sedangkan si bungsu, masih kuliah.

" Saya coba gini dulu. Saya enggak larang bahkan saya bilang enggak tertarik jadi PNS atau di BUMN, katanya enggaklah pak," kata Pak Yus.

Soal putrinya yang kedua yang sekarang bekerja di Microsoft, Pak Yus punya cerita lain. Kata dia, sebelum anaknya itu diterima bekerja di Google, sebenarnya sudah ada tawaran untuk bekerja di World Bank.

Ketika itu, ia mengaku sempat menyarankan putrinya itu untuk menerima pinangan bekerja di bank dunia. Tapi ternyata putrinya lebih memilih menerima posisi di Google, ketimbang di Bank Dunia. Padahal, World Bank juga tak kalah prestisius dengan Google atau pun Microsoft. Namun karena putrinya lebih memilih Google, ia pun hanya bisa mendukungnya.

" Yang kerja sekarang di Microsoft, keterima juga sebenarnya di World Bank. Kalau saya sih arahkan ke World Bank, tapi dia milihnya Google," kata Pak Yus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun