Mohon tunggu...
Kang Jenggot
Kang Jenggot Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Hanya orang sangat biasa saja. Karyawan biasa, tinggal di Depok, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kerinduan Mas Ibas

9 September 2015   13:34 Diperbarui: 9 September 2015   13:51 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seorang anak merindukan sang ayah, saya kira itu hukumnya wajib. Dimana pun, dalam kondisi apa pun, saya kira rindu pada sang ayah harus tetap dirawat, dijaga dan disuarakan. Jika tak rindu, namanya si malin kundang yang durhaka he.he.he.

" I Want SBY Back," sepenggal kalimat itu diucapkan Mas Edhie Baskoro Yudhoyono atau biasa disapa Mas Ibas, ketika memberi kata sambutan dalam hari jadi Partai Demokrat di gedung DPR. Kalimat itu, menurut Mas Ibas meminjam ungkapan rasa kerinduan orang-orang yang ingin Pak SBY kembali. Pak SBY yang kebetulan hadir di acara itu, menurut berita yang saya baca, mengangguk-angguk dan tersenyum. Mungkin Pak SBY bangga, Mas Ibas kini sudah banyak ngomong langsung ke publik, setelah sebelumnya sepengetahuan saya selalu bicara via surel (surat elektronik) ketika menanggapi sebuah masalah.

Mas Edhie eh Mas Ibas ini bukan orang sembarangan. Dia putra bungsu, dan pastinya salah satu putra kesayangan Pak SBY. Pak SBY sendiri tak usah dibicarakan, pasti banyak yang tahu beliau.

Benarkah banyak orang yang rindu pada Pak SBY? Mungkin saja. Tapi belum ada survei yang membuktikan itu. Mungkin juga memang ada. Namun pertanyaannya, seberapa banyak. Atau jangan-jangan hanya segelintir. Boleh jadi yang mengatakan "I Want SBY Back", hanya pendukung Demokrat, kader Demokrat, yang suka pada Pak SBY, dan Mas Ibas sendiri.

Karena begini, ketika negeri ini sedang didera masalah, biasanya selalu saja ada cerita tentang masa lalu. Selalu saja, ada yang coba menengok ke masa lalu. Wong kita lagi berantem sama istri atau pacar pikiran selalu genit untuk menengok jejak masa lalu dengan bekas pacar atau kekasih.

Toh di zaman Pak SBY juga begitu, muncul gerakan menengok masa lalu. Eh gerakan, maksud saya, ada yang ingin mengenang masa lalu. Rindu pada Pak Harto. Rindu pada suasana saat Pak Harto jumeneng. Maka, ketika Pak Jokowi berkuasa, lalu sekarang kebetulan Indonesia tengah kena dampak krisis ekonomi global, wajar bila kemudian ada yang bilang " I Want SBY Back,".

Yang pasti yang ingin SBY kembali, adalah salah satunya Mas Ibas. Atau jangan-jangan I Want SBY Back itu, adalah representasi kerinduan Mas Ibas semata. Ya boleh jadi seperti. Tapi, bisa juga saya keliru.

Siapa sih yang tak rindu pada suatu fase saat seseorang mendapat status istimewa. Jadi putra Presiden, siapa sih yang tak ingin? Pasti itu mimpi banyak orang. Dan Mas Ibas adalah salah satu orang dari sekian juta anak bangsa yang merasakan mimpi indah itu. Eh, bukan mimpi, tapi merasakan nyata. Yang mimpi, adalah saya dan jutaan anak-anak bangsa lainnya, termasuk itu Carlos, Anton, Arjuna, Ken, Yudha, Mas Har, Neng Dita, Mbak Sisca dan mungkin juga Pak Acho, para sahabat terbaik saya. Tapi karena saya bukan putra Pak SBY, saya tak merindukan beliau. Yang saya rindukan, ayah dan ibu saya. Dan, saya tak mau sentimentil, ingin ayah saya kembali. Dia sudah tenang di alam baqa, bersama Tuhan.

Mas Ibas mungkin sedang melankolis. Sedang mengenang kembali, enak dan nyamannya jadi putra orang nomor satu di republik ini. Pendek kata, Mas Ibas sedang rindu masa-masa dia di kawal ajudan..he.he.he. Maka kemudian keluarlah kalimat "I Want SBY Back".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun