Mohon tunggu...
Kang Jenggot
Kang Jenggot Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Hanya orang sangat biasa saja. Karyawan biasa, tinggal di Depok, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Apakabarnya Kasus Refly Harun?

11 Agustus 2011   17:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:53 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakabarnya kasus 'Refly Harun, sampai sekarang seperti menghilang. Kasus tentang dugaan suap di Mahkamah Konstitusi, lama di laporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Bahkan sudah meminta korban, salah satu hakim konstitusi Arsyad Sanusi, terpaksa mengundurkan diri. Bagaimana kasus itu, tak jelas memang perkembangannya. Tak lagi ada di pemberitaan, tenggelam oleh kasus Nazaruddin, buronan menghebohkan yang sudah ditangkap di Kolombia.

Itulah kelemahan di Indonesia. Satu kasus mencuat, akan tenggelam bila muncul kasus baru yang tak kalah menghebohkan. Selalu begitu.

Ingatan pun banyak dibiasakan kalah oleh lupa. Kebobrokan yang satu, mudah larung dari ingatan, ketika muncul keburukan yang baru. Wajar memang, karena ingatan kadang lelah dan cape mengingat dan mencatat beragam kebobrokan di negeri ini yang sepertinya tak ada habis-habisan.

Media sebagai andalan untuk mewartakan informasi juga sepertinya terayun ambingkan oleh kasus-kasus yang tak ada habis-habisnya. Sepekan heboh, pekan berikutnya meredup. Minggu ini jadi headline, minggu depan berganti lagi.

Alhasil, memori publik pun di jejali informasi kasus yang tak tuntas-tuntas. Sepotong-sepotong yang dapat di catat oleh ingatan. Pun oleh media. Contoh, bagaimana kasus Susno Duadji selanjutnya, tak jelas juga seperti apa.

Mau apalagi, satu hilang, seribu datang berganti. Lelah, lelah, dan lelah. Cerita buruk rupa Indonesia pun tak pernah tamat-tamat, minimal tamat dalam satu efisode.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun