" Coba tanya ke Pak Johan Budi, apa ada alumni IPDN di KPK," kata Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri atau IPDN, Ermaya Suradinata, saat berbincang dengan beberapa wartawan, kemarin. Johan Budi yang dimaksud Ermaya, adalah salah satu pimpinan komisi anti rasuah yang juga mantan juru bicara di komisi tersebut.
Menurut Ermaya, saat ini banyak perubahan di IPDN. Sejak dua tahun lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bahkan telah dilibatkan dalam proses seleksi calon praja di sekolah pamongpraja tersebut. Bahkan, sekarang di era Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, dilakukan perbaikan besar-besaran. Sistem pengasuhan dirubah. Kini, setiap barak ada pengasuhnya, tak lagi seperti dulu, pengasuh hanya ada di posko yang mengawasi beberapa barak praja IPDN. Dan, Mendagri sekarang sangat tegas. Jika ada masalah, tak peduli itu Rektor atau Direktur, akan langsung dicopot. Di samping memang, IPDN telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi, sebagai pusat penggerak revolusi mental. Jadi, Mendagri Tjahjo Kumolo, tak main-main benahi IPDN.
" Pak Mendagri sekarang tak main-main itu," katanya.
Jadi ia sangat sedih, ketika Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengusulkan kepada Presiden Jokowi, agar IPDN di bubarkan. Ahok, kata Ermaya lupa, bahwa di DKI Jakarta, banyak alumni IPDN yang dipakai. Bahkan, beberapa dipercaya jadi kepala dinas.
Namun Ermaya sendiri coba menyikapi usulan Ahok itu dengan kepala dingin. Biarlah, kata dia, Ahok terus bersuara. Toh, pada akhirnya, Ahok juga akan berlalu. Namun yang pasti, IPDN, akan tetap berdiri. Apalagi sekarang, banyak kementerian yang minta lulusan IPDN. Tak hanya itu, di beberapa kementerian, ada beberapa alumni IPDN menduduki jabatan, jadi pejabat eselon.
" Saya ini pernah jadi Gubernur Lemhanas. Pernah ngajar para gubernur, bahkan panglima dan kepala staf. Ahok kan baru jadi gubernur saja," kata Ermaya, setengah menyindir Ahok.
Ahok mungkin belum tahu, bahwa di lembaga seketat KPK, alumni IPDN bisa membuktikan diri. Ia pun mengungkapkan, kini sudah ada alumni IPDN yang masuk KPK. Dua orang alumni sekolah praja itu berhasil lolos tes seleksi pegawai di KPK. Itu membuktikan alumni IPDN, bisa juga membuktikan diri.
" Dari dua yang mendaftar. Dua-duanya diterima di KPK. Bahkan kemarin satu lagi mendaftar, diterima lagi. Padahal mereka bersaing dengan ratusan orang. Tanya ke Pak Johan Budi, ada enggak alumni IPDN di KPK," kata Ermaya.
Ia meminta Ahok, jangan banyak membuat polemik. Lebih baik fokus bekerja mengurus Jakarta, sebab masalah yang dihadapi ibukota sangat komplek. Ia pun mengingatkan, seorang pemimpin formal, pada akhirnya tak lagi akan menjabat.
" Pak Ahok, suatu saat akan berlalu. Tapi pemerintahan kan jalan terus," ujarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H