Siapa yang tak kenal dengan Fahri Hamzah. Dia kerap disebut 'singa' Senayan. Kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, sering bersuara lantang kepada pemerintah. Khususnya kepada Presiden Jokowi dan KPK.
Fahri kerap membagikan pernyatannya via akun twitternya. 'Singa' medsos-kah Fahri? Boleh jadi. Karena memang cuitannya kerap mengaum-mengaum. Ya anggap saja dia 'singa'. Singa medsos dan singa Senayan.
Pikiran saya pun tiba-tiba ngelantur. Gimana jika Fahri, eh Mas Fahri ini jadi calon presiden saja? Begitulah pikiran ngelantur yang tiba-tiba mampir dibenak saya.
Ya, maksud saya daripada jadi singa Senayan, nanggung. Apalagi singa medsos, malah lebih nanggung. Lebih afdol, jika Mas Fahri nyatakan diri saja mau nyapres. Saya jamin pasti ramai. Atau kalau pun tak mau terang-terangan, ya minimal dengan bahasa yang diplomatis saja kayak Pak Hari Tanoe. " Kalau ada yang mendukung dan mencalonkan tentu itu sebuah kehormatan," kira-kira seperti itulah bahasa diplomasi.
Pasti Mas Fahri lebih jago soal gituan. Wong buat puisi saja jago. Nyinyir pun tak ada duanya, mosok berbahasa diplomasi tak bisa. Pasti bisa.
Siapa yang akan  mendukungnya? Wah jangan tanya saya. Coba tanya PKS yang katanya partai Mas Fahri, mau enggak dukung beliau. Atau tanya ke jemaah fesbuk dan twitter, kira-kira siapa yang berminat menyorong Mas Fahri. Kasihan jika hanya jadi seleb medsos. Mas Fahri itu orang hebat. Eman kalau aumannya hanya terdengar di twitter. Nendang sih nendang, cuma ya, begitulah...
Kalau misalnya Mas Fahri jadi nyalon, saya pastikan itu bakal ramai. Bakal gaduh. Bakal gebyar gumebyar. Wong yang nyalon seleb medsos kok. Mosok tak ramai. Ayo, dipilih, dipilih, dipilih. Seribu tiga. Upps, nuwun sewu, itu mah jualan tukang obat. Nyuwun pangapunteun Mas...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H