Suatu waktu saya pernah berbincang dengan seorang pengamat politik yang juga seorang konsultan politik. Dia, adalah Mas Yunarto Wijaya, Direktur Eksekutif Charta Politika, sebuah lembaga kajian juga konsultan politik yang cukup ternama. Dulu, Charta sempat dipimpin oleh Mas Bima Arya Sugiarto yang kini jadi Wali Kota Bogor.
Mas Yunarto orangnya enak diajak bicara. Ia juga pintar menganalisis sebuah isu politik yang aktual. Analisisnya tajam, cerdas tapi mudah dipahami. Orang bilang, pengamatannya terhadap sebuah isu politik sangat renyah, gampang dikunyah oleh orang awam sekalipun.
Nah, saat itu saya sempat mampir ke kantornya. Di ruang kerjanya saya bincang-bincang dengan Mas Yunarto. Dalam bincang-bincang ngalor ngidul itulah, ada sebuah pujian yang terlontar dari Mas Yunarto. Mas Yunarto memuji salah satu pejabat di Kementerian Dalam Negeri. Pejabat yang dipuji Mas Yunarto tak lain adalah Reydonnyzar Moenek.
" Donny itu bener-bener hebat dia," kata Mas Yunarto.
Donny yang dimaksud adalah Reydonnyzar Moenek. Donny adalah panggilan akrabnya. Saat bincang-bincang terjadi, Donny masih menjabat sebagai Kepala Pusat Penerangan Dalam Negeri atau semacam juru bicara Mendagri dan corong kementerian.
Kata Mas Yunarto, selama ia berinteraksi dengan Donny, misalnya dalam sebuah diskusi, dia mengaku salut dengan pejabat yang punya ciri khas kumis tebal tersebut. Menurut Mas Yunarto, jika membahas sesuatu masalah, Donny dengan rinci selalu merujuk pada aturan yang berlaku. Donny jika bicara sebuah aturan, hapal dengan rinci dan detil setiap pasal demi pasal. Hebatnya lagi, semua pasal hapal di luar kepala. Jadi tanpa membuka catatan atau buku aturan.
" Dia itu seperti perpustakaan berjalan. Salut saya dengan penguasaan Donny akan aturan-aturan," kata Mas Yunarto memuji Donny atau Reydonnyzar.
Mas Yunarto bicara tentang Donny, mungkin karena tahu saya ngepos liputan di Kementerian Dalam Negeri. Kata Mas Yunarto lagi, salah satu yang ia kagumi, adalah keberanian Donny berdebat dengan siapa pun, termasuk berani 'melawan' Ahok (Basuki Tjahaja Purnama), Gubernur DKI Jakarta. Padahal Ahok adalah salah satu 'media darling' di Tanah Air. Tapi, Donny berani 'melawan arus'.
Saat saya sampaikan itu ke Reydonnyzar dalam sebuah kesempatan wawancara, dia tertawa mendengarnya. " Ah, biasa saja itu," kata dia.
Namun yang pasti, kata dia, jika itu sesuai aturan atau dalam arti ada cantolan payung hukumnya, ia berani berdebat dengan siapa pun. Tidak peduli, yang didebat adalah orang yang sedang naik daun atau jadi 'bintang media'. Selama itu sesuai aturan, dia akan jalan terus.
" Selama itu ada payung hukumnya, saya berani hadapi siapa pun. Kita ini aparatur negara, kerja dan tindakan kita ya dibatasi oleh aturan. Selama sesuai aturan, kenapa harus takut," katanya.