Mohon tunggu...
Kang Jenggot
Kang Jenggot Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Hanya orang sangat biasa saja. Karyawan biasa, tinggal di Depok, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pesan 'Dunia Akhirat' Seorang Menteri

2 September 2015   23:27 Diperbarui: 4 September 2015   21:49 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selasa, 1 September 2015, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, hadir dalam sidang paripurna DPRD Kabupaten Kuningan dalam rangka perayaan hari jadi kabupaten tersebut yang ke 517. Kebetulan, saya diundang Kementerian Dalam Negeri meliput acara tersebut.Kedatangan Mendagri ke Kuningan sendiri, dianggap istimewa. Karena baru kali ini, ada Mendagri yang hadir dalam sidang paripurna DPRD.

Maka penyambutan kedatangan Mendagri pun istimewa. Mendagri disambut oleh upacara adat, lengkap dengan Ki Lengser dan tarian yang di lakukan mojang cantik Kuningan. Dalam sidang paripurna itu juga Mendagri, Tjahjo Kumolo, didaulat memberi kata sambutan. Seperti biasa, suara 'ngebas' Mendagri menggema dalam ruangan. Semua menyimak.

Di ujung pidatonya, Mendagri kembali mengingatkan tentang betapa beratnya memanggul amanah dari rakyat. Mandat dari rakyat, untuk memimpin sebuah daerah atau negara, bukanlah mandat yang mudah. Tapi, mandat yang harus dipertanggungjawabkan dunia akherat." Kepada Ibu bupati, bapak wakil bupati, dan seluruh yang hadir, saya ingatkan satu ajaran agama saya, bahwa setiap kamu adalah pemimpin," katanya.

Setiap pemimpin lanjut Menteri Tjahjo, kelak akan dimintai pertanggungjawabannya dihadapan Allah Subḥanahu wa ta'ala." Jadi apa yang dikerjakan tak hanya dipertanggungjawabkan pada masyarakat, tapi juga pada bangsa dan nantinya pada Allah, Tuhan yang Maha Esa," kata Menteri Tjahjo.

Menteri Tjahjo pun kemudian mengakhiri pidatonya, ditutup dengan ucapan salam. Saya pun tersenyum mendengar ujung dari pidato Mendagri. Selama saya meliput di Kementerian Dalam Negeri, pesan 'dunia akhirat' itu kerap saya dengar di ucapkan Mendagri. Pesan 'dunia akhirat', tak pernah absen diucapkan, ketika Mendagri melantik pejabat.

Terakhir, pesan 'dunia akhirat' untuk pemimpin itu, saya dengar, ketika Menteri Tjahjo, melantik penjabat Gubernur Kalimantan Selatan, Tarmizi A Karim, serta Wakil Rektor Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Erliana Hasan. Di ujung pidato pelantikan, Menteri Tjahjo juga mengucapkan 'pesan dunia akhiratnya', bahwa kelak seorang pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Tuhan Yang Maha Esa.Mungkin, makna dibalik 'pesan dunia akhirat' Menteri Tjahjo, adalah agar seorang pemimpin, menjalankan amanah yang diembannya, bekerja sesuai aturan, pro rakyat, serta tak korupsi, atau melakukan perbuatan yang membuat amanah bisa rusak. Karena, seperti pepatah, nila setitik, bisa merusak susu sebelanga. Jadi amanah yang diemban pemimpin itu berat. Status sosial boleh jadi naik. Namun, tidak lantas kemudian jadi adigung, adiguna. Karena, kelak oleh Tuhan, akan dimintai tanggungjawabnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun