Mohon tunggu...
Kang Jenggot
Kang Jenggot Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Hanya orang sangat biasa saja. Karyawan biasa, tinggal di Depok, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Puisi Mendagri di Kaki Gunung Ciremai

2 September 2015   08:03 Diperbarui: 2 September 2015   22:36 680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun yang paling mengesankan dari sambutan Mendagri adalah puisi yang disebutnya hadiah kenangan-kenangan darinya untuk hari jadi Kuningan.

" Saya ingin sampaikan kenang-kenangan sebuah puisi. Puisi ini judulnya Negara Mandiri," katanya.

"Negara mandiri. Kekuatan sesuatu bangsa adalah karena kemandiriannya. Kemandirian suatu bangsa akan dicapai jika bangsa itu terdiri dari manusia-manusia yang mandiri, rakyat yang bisa berdiri sendiri dengan kekayaan, dengan kemampuannya," kata Mendagri mulai membacakan bait-bait puisinya.

Mendagri melanjutkan puisinya. " Rakyat yang baik adalah rakyat yang mampu dan terdidik. Sapu yang kuat adalah sapu yang terbuat dari lidi yang kuat. Sapu yang rapuh hanya akan membuat lidi menjadi rapuh,"tuturnya.

Pada bait selanjutnya, Mendagri mengatakan, harga diri manusia karena kekuatannya. Harga diri manusia, karena kemandiriannya. Harga diri manusia, harga diri sebuah bangsa. Maka bentuklah manusia-manusia yang berharga diri. Bentuklah manusia yang siap hadapi tantangan apapun, badai kehidupan dan mencukupi dirinya sendiri.

" Dan bangga jadi manusia mandiri, bukan manusia-manusia yang bergantung kepada manusia dan bangsa kain,"

Karena itu kata Mendagri, bergeraklah, bekerjalah, songsong matahari dengan semangat baja. Pada bait berikutnya, Mendagri bicara tentang Negara. Kata dia, Negara itu mendidik, menguatkan bukan untuk melemahkan rakyat. Negara itu mengayomi, bukan mencuri.

"Rakyat adalah ladang berbakti, bukan dikhianati. Korupsi itu adalah mereka yang tak bekerja, tapi ingin dapat uangnya, itu yang harus kita lawan," katanya dengan berapi-api.

Selanjutnya ia mengatakan, jika hatimu ada untuk bangsa ini, maka kamu akan lihat apa sesungguhnya terjadi. Tahu apa yang rakyatmu butuhkan. Hanya kepada mereka kita bertanya. Bertanyalah pada mereka yang punya mimpi negeri tercinta.

" Dan jangan pernah bertanya kepada mereka yang bermimpi untuk dirinya sendiri," ujarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun