Mohon tunggu...
Kang Jenggot
Kang Jenggot Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Hanya orang sangat biasa saja. Karyawan biasa, tinggal di Depok, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mendagri Jadi 'Bintang' di Stasiun Cirebon

31 Agustus 2015   22:37 Diperbarui: 21 September 2015   23:53 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang ketika Mas Dhimam dan Pak Rasiyo gagal lagi, Mendagri mengatakan, ia masih percaya, bila pada akhirnya Bu Risma dapat pesaing. Karena KPU sendiri sudah memutuskan untuk memberi ruang perbaikan persyaratan. Jadi Mendagri masih optimis, Pilkada di Kota Surabaya tak ditunda ke 2017, seperti Tasikmalaya dan Timor Tengah Utara yang juga hanya satu pasangan calon.

Eh, kok melantur ke soal Pilkada. Kembali ke cerita utama, perjalanan saya naik kereta ke Cirebon. Tiba di Stasiun Jatibarang, pukul 19.49 Wib. Dari pengeras suara terdengar permintaan maaf petugas stasiun, atas keterlambatan kereta api Argo Jati tiba di stasiun Jatibarang, Kabupaten Indramayu. Tak lama setelah itu, kereta mulai terasa bergerak menuju

Bunyi roda kereta terdengar berdetak-detak beradu dengan bantalan rel. Kereta pun perlahan mulai melesat meninggalkan stasiun Jatibarang menuju Cirebon. Sebelah saya anak muda, mungkin seumuran anak baru kuliah, asyik bermain game dengan Iphone-nya. Terlihat ia tiba-tiba menghentikan main gamenya. Ternyata ada yang menelpon ke Iphone-nya. Oh, ternyata telepon dari mamanya yang menanyakan sudah sampai mana.

Pukul 19.57 Wib, saya dikagetkan dengan suara seperti lemparan benda keras ke badan kereta. Entahlah, apakah itu batu atau apa. Yang pasti cerita soal orang iseng melempari kereta sudah sering terdengar. Agak was-was juga, mendengar itu.
Sampai kemudian kru kereta memberitahu, bahwa sebentar lagi kereta akan berhenti di pemberhentian terakhir, stasiun Cirebon. Wah, akhirnya sampai juga, pikir saya. Kereta pun terasa memelankan lajunya, sampai kemudian berhenti di stasiun Cirebon.

Saat keluar dari kereta terjadi kegaduhan yang membuat saya agak bergidik. Anak muda yang duduk disebelah saya, tangannya terjepit pintu saat keluar. Ia sampai menjerit-jerit minta tolong. Untung tak berapa lama, petugas kereta datang membukakan pintu. Maka, selamatlah si anak muda yang tergesa-gesa ingin keluar. Mungkin dia kangen dengan ibunya.

Setelah keluar dari kereta dan sudah keluar pula dari bangunan utama Stasiun Cirebon, saya segera menghubungi Pak Acho Maddarluemmeng, salah seorang pejabat di Puspen Kemendagri yang hendak menjemput Mendagri di stasiun. Pak Acho, berangkat duluan untuk mempersiapkan kedatangan Mendagri.

Akhirnya saya ketemu juga dengan Pak Acho, setelah masuk kembali dalam stasiun. Pak Acho, tampak sedang menunggu kedatangan kereta yang ditumpangi Mendagri. Tak berapa lama, terdengar pengumuman, kereta Gajayana jurusan Malang akan berhenti di Stasiun Cirebon.
Setelah kereta berhenti, nampak Mendagri keluar dari kereta mengenakan baju kemeja hitam. Sesaat setelah keluar dari pintu kereta, tiba-tiba dua ibu-ibu langsung menghadangnya, meminta foto bersama. Tak hanya itu, para petugas kereta pun ikut-ikutan menjepret Mendagri dengan kamera telepon genggamnya. Bahkan, seorang satpam atau petugas keamanan sampai meminta rekannya untuk memotrer Mendagri.

Sepanjang jalan menuju pintu keluar stasiun kilatan blitz kamera telepon genggam silih berganti mengarah ke wajah Mendagri. Mungkin kapan lagi bisa memotret langsung orang yang seringnya dilihat hanya di televisi. Mendagri pun malam itu, jadi 'bintang dadakan' di Stasiun Cirebon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun