Mohon tunggu...
Kang Jenggot
Kang Jenggot Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Hanya orang sangat biasa saja. Karyawan biasa, tinggal di Depok, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Lemhanas: Calon Pemimpin Bukan Hanya dari Parpol

9 November 2012   08:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:43 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Suhu politik di Indonesia menjelang pemilihan umum (pemilu) semakin memanas. Meskipun, pemilu baru akan dilaksanakan tahun 2014 mendatang. Namun, masing-masing parpol sudah mempersiapkan calon presidennya.

Meskipun suhu politik sudah memanas, sistem perekrutan partai politik di Indonesia saat ini perlu dibenahi. Karena, yang terjadi selama ini sistem pengkaderan parpol di dominasi oleh orang-orang yang berduit.

“Pengkaderan partai politik di Indonesia tidak sepenuhnya benar. Sistem ini bisa merusak moral partai politik. Karena, setiap orang yang mempunyai uang bisa seenaknya saja masuk ke partai politik,” demikian dikatakan Ketua Umum Jenderal Soedirman Center (JSC) saat membuka acara kepemimpinan di Hotel Rizt Calton, Jakarta Selatan.

Bugiakso menambahkan, sistem seperti ini bisa merusak tatanan dalam berpolitik ditanah air. “Jadi, kalau tidak dibenahi dari sekarang anggota DPR bisa rusak moralnya,” kata dia.

Bugiakso menilai, partai politik saat ini hanya memfasilitasi orang-orang yang mau jadi pemimpin secara instan. Menjadi pemimpin, harus menjadi pelayan bagi rakyat, bukan malah menjadi seorang raja.

Ditempat yang sama Wakil Gubernur Lemhanas Letjen (purn) Moeldoko menjelaskan, masih banyak lembaga sosial yang mampu melakukan pengkaderan di luar partai politik.

Lemhanas menyarankan calon pemimpin harus memiliki kepribadian yang bersih, jujur, bertanggung jawab serta bisa diterima dengan baik oleh masyarakat.

 
“Saya yakin, lembaga sosial seperti Jenderal Soedirman Center mampu memberikan pembekalan yang baik dari parpol,” katanya.

Lemhanas juga menilai, kata Moeldoko, saat ini di Indonesia masih mengalami krisis kepemimpinan. Belum ada pemimpin bangsa ini yang benar-benar mementingkan rakyatnya.

“Sebaiknya pemimpin negara ini bisa meniru gaya kepemimpinan Jenderal Soedirman. Meskipun Jenderal Soedirman ditandu, namun semangat berjuang melawan penjajah masih diutamakan,” pungkasnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun