Mohon tunggu...
Kang Jenggot
Kang Jenggot Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Hanya orang sangat biasa saja. Karyawan biasa, tinggal di Depok, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Menunggu Nyanyian M Jasin Berikutnya

20 Agustus 2011   21:23 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:36 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agak mengagetkan memang pengakuan M Jasin, salah seorang pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang mengungkap, bahwa politisi dari Senayan doyan mengintervensi komisi anti korupsi.

Politisi Senayan (Anggota DPR RI-red), hobi menekan-nekan aparat penegak hukum, sebenarnya sudah santer terdengar. Namun baru selentingan, dan kabar burung. Belum ada yang mengungkapkan itu secara terus terang.

Maka, ketika M Jasin mengungkapkan, lembaganya sering di tekan-tekan politisi Senayan, bisa dikatakan nyanyian Jasin adalah yang pertama kali mengkonfirmasi, bahwa selentingan selama ini memang benar adanya.

Saya yakin, publik kian nyinyir menilai politisi Senayan. Mereka sok galak, berkoar-koar membela keadilan, di berbagai forum, tak lebih hanya lips service saja. Karena faktanya, apa yang diteriakan dengan gagah tak lebih sebuah dagelan.

Saya, mungkin juga yang lain, setelah pengakuan M Jasin itu, kian berkurang kepercayaannya pada anggota dewan. Ternyata, mereka yang berkantor di Senayan, berbusa busa bicara supremasi hukum, karena memang ada maunya. Seakan kritis, padahal sedang meretas negosiasi dan deal transaksi kasus.

Pada Pak Jasin, saya minta buka saja blak-blakan, siapa yang doyan intervensi itu. Apakah di anu yang selama ini selalu berkoar koar tentang supremasi hukum? Atau si fulan, yang patantang petenteng datang ke Mako Brimob menjenguk Nazaruddin dengan dalih pengawasan dan penegakan HAM. Buka saja Pak Jasin. Anda sudah bernyanyi begitu merdunya terdengar ditelinga rakyat, jangan sampai di ujung nyanyian suara anda sumbang terdengar. Apalagi, bila kemudian anda bilang lupa, janganlah seperti itu.

Yakinlah, bila ada yang kebakaran jenggot, lalu bereaksi atas nyanyian anda, ratusan juta rakyat di belakang anda. Publik, sudah muak dengan perilaku politisi Senayan. Dan tambah muak, setelah mendengar nyanyian anda, Pak Jasin!

Ayo Pak Jasin, teruskan nyanyian anda sampai tuntas. Kami menunggu nyanyian anda berikutnya. Ayo...!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun