Politisi PPP itu juga, mengakui, jika sampai saat ini kompromi diantara partai koalisi, terkait RUU Pemilu belum juga terwujud. Oleh karena itu, ia mendesak pucuk pimpinan partai ikut turun tangan. Partainya hingga sekarang juga berbeda pandangan dengan Demokrat dan
Golkar soal poin- poin krusial itu. Jadi masih sulit bila harus melakukan kompromi.
"Karena belum ada titik temu pada level pimpinan fraksi, PPP mendorong pembahasan ini diangkat pada level tertinggi setiap partai,apakah ketua umum atau dewan pembina," katanya.
Abdul Malik Haramain, juga meminta agar Setgab turun tangan membahas buntunya RUU Pemilu. Dan ia meminta, agar suara partai menengah seperti PKB, PAN, PPP dan PKS di dengar juga oleh Demokrat dan Golkar.
Jangan kemudian kedua partai koalisi itu, karena memiliki kursi banyak lantas menyepelekan aspirasi partai lainnya.
" Kalau agenda Setgab diskriminatif, tidak mempertimbangkan anggota yang lainnya, kalau begitu saya usul dibubarkan sajalah Setgab," ujarnya jengkel.
Penggiat pemilu, August Mellaz, pada saya, pernah mengungkapkan, sepertinya penyelesaian soal PT akan di lakukan di Setgab. Karena pada Selasa (29/2), dimana ia kembali ikut hadir dalam rapat pembahasan RUU Pemilu di tingkat Panja, masih tetap buntu. Semua sisa pembahasan yang belum disepakati, di lempar ke Pansus.
" Tadi anggota dari koalisi mengatakan, semua Ketua Fraksi akan dikumpulkan oleh Setgab," kata August.
Saan sendiri saat ditanya tentang rencana pemanggilan Ketua Fraksi
oleh Setgab, menjawab belum ada informasi kearah sana. " Belum, belum, kita tunggu Pansus dulu," ujarnya.
Kamis (1/3), Sekjen PAN, Taufik Kurniawan, tiba-tiba menggelar jumpa pers, dan mengungkapkan Setgab, sudah sepakat angka PT dipatok 4 persen. Namun, di hari yang sama Sekjen PPP, Romahurmuzy, membantahnya. Rapat Setgab pada Jumat, pekan kemarin, juga buntu, gagal memutus kata sepakat.
Romahurmuzy, hadir dalam rapat Jumat pekan kemarin. Memang kata dia, terjadi perdebatan tentang angka PT dalam rapat yang dihadiri para petinggi partai koalisi. Tapi tak ada titik temu. Masing-masing partai bersikukuh pada pilihan angka PT.
" Saya hadir rapat Jumat lalu,belum ada kesepakatan soal PT, karena masih 3 persen versus 4 persen," kata Romi.
Ia heran, kenapa Taufik menyatakan sudah ada kesepakatan. Padahal Taufik tak hadir dalam rapat itu.