Mohon tunggu...
Kang Jenggot
Kang Jenggot Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Hanya orang sangat biasa saja. Karyawan biasa, tinggal di Depok, Jawa Barat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cuitan Pak Kalla: Jangan Terlalu Banyak Mengumbar Janji

25 Maret 2014   02:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:32 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di musim kampanye ini, sederet janji muluk terlontar dari mulut-mulut para elit yang sedang meretas ambisi bisa masuk panggung kekuasaan, entah itu calon legislatif, ataupun calon presiden. Mereka semua berjanji manis, bila terpilih nanti akan bla, bla, bla. Bila dicoblos nanti, akan begini, akan begitu. Semua berjanji, tak akan lupa kepada rakyat. Semua berjanji, bakal berjuang bersama rakyat. Semua mengatasnamakan rakyat. Benarkah? Semoga seperti itu, janji diucapkan bukan untuk diingkari, tapi ditepati.
Tapi, bila merekam apatisme serta ketidakpuasan publik terhadap para elit dan lembaga negara, terutama DPR, rasanya kita mesti gundah. Ketidakpuasaan khalayak yang terus merangkak naik, bisa jadi itu cerminan bahwa mereka kecewa, para elit ternyata hanya bisa berjanji, tapi tak bisa menepati. Harapan rakyat sendiri sederhana saja, butuh bukti bukan janji.

Tentang ini, saya teringat cuitan dari Pak Jusuf Kalla lewat akunnya @Pak_JK di Twitter. Dalam akunnya, Pak Kalla, menuliskan pesan, jangan terlalu banyak mengumbar janji, sebab menepati janji itu tak gampang.
" Ada dua hal yg harus kita semua hindari, yaitu terlalu byk janji tanpa bukti dan terlalu keras mencari alasan yg tak pasti," begitu cuitan Pak Kalla di akun Twitternya @Pak_JK.

Cuitan Pak Kalla lainnya yang menurut saya sarat makna dan rasanya pantas diresapi mereka yang sedang meretas jalan ke kursi kekuasaan, adalah tentang pekerjaan yang tak boleh ditunda-tunda. Masalah yang diendapkan di bawah karpet, justru bakal jadi bom waktu. Pesannya sederhana, selesaikan segera masalah yang ada, dan jangan ditunda-tunda, apalagi didiamkan dan dibiarkan.

" Hendaknya jangan sampai menunda-menunda untuk menyelesaikan masalah. Apalagi melakukan pembiaran krn akan mempengaruhi kegiatan yg lain," kicau Pak Kalla di akunnya @Pak_JK.
Seorang pemimpin juga, jangan ragu-ragu. Mesti cepat. Dan itu sesuai slogan Pak Kalla, lebih cepat, lebih baik. Siapapun, jangan sampai lambat bergerak. Mesti cepat dan trengginas, juga cekatan. Biasa terlambat, alamat ketinggalan kereta. Begitu pembacaan saya terhadap kicauan pendek Pak Kalla di akun twitternya @Pak_JK.
" Jangan sering terlambat," begitu cuitan pendek Pak Kalla di Twitter.

Pak Kalla juga diakunnya menuliskan pesan yang menurut saya mengena untuk diresapi dan direnungi. Begini pesan Pak Kalla di akun twitternya.

"Tidak ada hari yg buruk, semua hari adalah hari baik, Selamat beraktivitas ,tetap semangat !"
Cuitan itu, menurut saya, adalah pesan sederhana sarat makna, bahwa semua orang mesti optimis. Harus punya keyakinan dalam bertindak dan berbuat. Jangan banyak mengeluh, apalagi menyalahkan keadaan atau orang lain. Karena hanya dengan semangat, langkah maju kedepan bisa dilakukan. Bila banyak mengeluh, hanya membuat langkah kita jalan ditempat. Jadi harus semangat, dan memandang semuanya dengan pikiran positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun