Mohon tunggu...
Kang Aditya
Kang Aditya Mohon Tunggu... -

saya suka pertanian,pemandangan alam.Menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Trik Membelah Awan di Langit dengan Pikiran

21 September 2012   14:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:03 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam buku kesaktian yang saya baca ada tertulis begini:"

Lihat ke langit ... Pilih satu gumpalan awan ... Anda boleh bayangkan awan tersebut berlobang atau terbelah ...Jika anda benar-benar mencobanya ... Jangan kaget apa yang bakalan terjadi ...
Ini sains bukan klenik ... Your mind and your emotion are powefull tools ... "

Saya beberapa hari mempraktekkan yang tertulis itu:

1. Satu awan saaya pilih dan saya bayangkan awan terbelah. Beberapa detik kemudian awan terbelah. "wah benar2 hebat nih triknya"

Kemudian saya pilih satu awan lagi. saya bayangkan awan berlobang, beberapa detik kemudian awan berlobang. 'wow keren.."

Saya melakukan eksperimen itu saat di langit kecepatan angin agak cepat.  saya berkesimpulan..apa yang terjaadi adalah karena...kecepatan angin yang membuat awan begitu.He he  :-)

2.Kemudian hari berikutnya saya lakukan eksperimen yang saya tetapi dalam kondisi langit tenag. Kecepatan angin yang saya lihat sangat lambat sekali.

Ternyata hasilnya sama awan berlobang. Awan terbelah.Cuman waktunya beberapa menit.

Kemudia saya pikir-pikir apa yang terjadi bukan karena kekuatan pikiran saya yang membayangkan awan terbelah atau berlubang.

Memang perilaku awan begitu saat angin agak cepat atau lambat. Awan cenderung berpencar dimulai dari membelah ataupun berlubang.

Ada-ada aja. dech......


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun