Pada saat kita hendak membangun sebuah rumah atau membangun sebuah bangunan, gedung tentu kita sangat berharap bahwa bangunan gedung, rumah yang kita buat itu akan dalam keadaan yang kokoh. Bangunan yang tidak mudah roboh karena diterpa oleh angin, maupun ketika diguncang oleh gempa sekalipun.Â
Bangunan tersebut sangat kokoh sebab memiliki pondasi maupun tiang-tiang penyangga maupun atau atap yang begitu kuat, sehingga setiap bagiannya tidak hanya mampu menyangga anggota bagian yang lainnya, bahkan ia pun dapat berdiri tegak ketika harus dihadapkan dengan ujian-ujian goncangan yang sewaktu-waktu akan merobohkannya.
Demikian pula kiranya keadaan keagamaan atau keimanan yang kita miliki pada saat ini. Tentu kita sangat mengharapkan kondisi keimanan yang kita senantiasa dalam keadaan yang kokoh, sehingga ketika harus berhadapan dengan bermacam ujian hidup, ia masih dapat memiliki pendirian yang teguh untuk senantiasa bertumpu pada pondasi dan tiang-tiang agama Allah SWT.
Adapun pondasi yang menjadi landasan kuat tidaknya kondisi keagamaan kita tidak lain tidak bukan adalah shalat, sebagaimana yang dijelaskan oleh Baginda Rasulullah SAW:
"Pokok dari sebuah perkara adalah Islam. Dan tiang penyangganya adalah shalat dan penutup di bagian atasnya adalah berjuang di jalan Allah."
Selain sebagai tiang agama, shalat merupakan ibadah yang akan menentukan baik atau buruknya kondisi amal seseorang ketika besok mereka dihisab di hari kiamat. Rasulullah SAW telah bersabda:
"Sesungguhnya amalan pertama seorang hamba yang akan dihisab di hari kiamat kelak adalah shalatnya. Apabila baik sholatnya maka ia telah beruntung dan mendapatkan keselamatan. Namun, apabila rusak sholatnya maka ia telah celaka dan merugi." (HR Tirmidzi)
Berdasarkan penjelasan dari hadits tersebut kita dapat memahami bahwa shalat merupakan perkara yang dapat menjadi penentu baik buruknya keadaan manusia baik ketika mereka berada di alam dunia maupun di hari akhir kelak. Oleh sebab itu, menjadi sebuah keharusan bagi kita untuk senantiasa menjaga sekaligus memperhatikan shalat-shalat kita, baik shalat fardhu maupun shalat-shalat sunnah yang dapat melengkapi keutamaannya. Allah SWT telah berfirman di dalam QS Al-Baqarah ayat 238:
Â
"Peliharalah kalian semua shalat-shalat (fardhu) itu dan shalat Wus. Dan berdirilah kalian semua karena Allah (dalam shalat) dengan keadaan yang khusyuk."
Dengan menjaga shalat secara tidak langsung hal ini berarti bahwa kita juga telah menjaga diri kita dari perkara-perkara yang tidak disenangi dan dilarang oleh Allah. Hal ini dikarenakan pada saat kita melaksanakan shalat akan terbentuk kesadaran dalam diri kita bahwa kita sedang diawasi oleh Allah SWT.Â