Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Air Mata Ibuku

14 April 2023   06:02 Diperbarui: 15 April 2023   05:00 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Robert Anderson on Unsplash 

Tumpah sudah air mata ibuku
Karena tingkahku
Yang tak segera beranjak dari ranjang kemalasan

Kebimbangan telah menyasaki ruang di dadanya
Haruskah menyalahkan kedunguanku
Ataukah pada derasnya ilmu yang terserak di dalam buku
Hingga aku tak lagi mampu
Menyerapnya satu per satu

Tapi, entah mengapa
Aku masih saja bisa merasa tenang
Setelah kudengar hembusan doa lirihnya yang seakan tiada berkesudahan
Untuk merubah kepandiranku menjadi batu tonggak atas segala pengetahuan

Kini, tak lagi ku berjalan gontai
Saat menyusuri rimba peradaban
Yang ujung pangkalnya adalah ketetapan Tuhan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun