Tumpah sudah air mata ibuku
Karena tingkahku
Yang tak segera beranjak dari ranjang kemalasan
Kebimbangan telah menyasaki ruang di dadanya
Haruskah menyalahkan kedunguanku
Ataukah pada derasnya ilmu yang terserak di dalam buku
Hingga aku tak lagi mampu
Menyerapnya satu per satu
Tapi, entah mengapa
Aku masih saja bisa merasa tenang
Setelah kudengar hembusan doa lirihnya yang seakan tiada berkesudahan
Untuk merubah kepandiranku menjadi batu tonggak atas segala pengetahuan
Kini, tak lagi ku berjalan gontai
Saat menyusuri rimba peradaban
Yang ujung pangkalnya adalah ketetapan Tuhan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H