Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rahmat bagi Semesta

19 Juli 2022   16:04 Diperbarui: 19 Juli 2022   21:23 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh Casey Horner via Unsplash

Kau telah mendapatiku yang tengah berkubang dalam kotoran dan tanpa daya
Tapi kau yang begitu suci masih saja rela untuk mengulurkan tangan
Sebagai pertolongan tulus
Yang sunyi dari imbal balasan

Bahkan tak sekadar itu
Kau pun masih mengizinkanku untuk menyebut namamu sesering yang kumau
Sebagai pelepas kerinduan
Dan penawar segala lara
Yang acap kali menyelimuti jiwa

Meski teramat kusadari
Bibir ini sebenarnya sangat tak pantas
Untuk sekadar menyebut namamu yang begitu mulia
Dan suci dari ragam noda kesalahan

Engkau tak henti-hentinya menabahkan
Sebaik-baik manusia bukanlah yang tak pernah bersalah
Tapi, mereka yang pernah mencicipi kekhilafan
Namun lekas mengupayakan perbaikan

Tulus kasihmu sangatlah terasa
Di dalam denyut nadiku dan seluruh semesta


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun