Tapi mengapa
Engkau masih serasa telanjang
Sebab belum sempat engkau hias hatimu
Dengan pakaian kemanusiaan
Yang seharusnya membungkus setiap tingkahmu
Pakaian itu pun seharusnya mampu melindungimu dengan segenap rasa malu
Karena malu adalah sebaik-baik perlindungan
Untuk menampik kejahatan
Namun, engkau justru mengagungkan kepuasan diri
Demi sekumpulan sanjungan dan pundi-pundi materi
Yang ternyata ia serupa fatamorgana
Kau pun menderita di ujung masa
Tatkala sesembahanmu itu semakin redup dan hilang
Lantaran bongkah keindahanmu yang jua kian sirna
Andai saja waktu dapat kembali kau ulang
Tentu kau kan memilih kebahagiaan hakiki
Kehidupan yang berdaulat atas segala materi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H