Tubuhnya boleh saja kian merapuh
Tetapi tidak dengan nuraninya
Pikirannya mungkin jua telah menua
Namun tidak dengan firasatnya
Tak pernah sanggup ku tuk mengimbangi
Ketajaman rasa yang mereka punya
Sebab aku hanya sebulir benih
Yang baru saja tumbuh di keheningan malam
Dan jauh tertinggal
Hingga dalam lipatan-lipatan masa yang teramat panjang
Bergantinya waktu telah menempa nalurinya menjadi kian tajam
Setajam bilah pedang yang selalu siap untuk menghujam
Hatinya jua kian bening
Sebening kaca yang selalu sedia memancarkan ketulusan
Dari setiap laku mereka yang terdalam
Namun, di balik kebeningannya ternyata menyimpan kerapuhan
Hingga tak pernah aku berani tuk mengetuk
Sekali pun dengan amat perlahan
Sebab, kala ia telah remuk
Teramat sulit bagiku
Untuk dapat kembali menyulam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H