Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ilalang

16 Mei 2022   06:50 Diperbarui: 17 Mei 2022   07:01 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar oleh vjurleit via Pixabay

Masihkah kau ingat, Kawan
Dahulu kau begitu perkasa
Mengarungi penjuru buana
Tuntas dengan seluruh samuderanya

Berulangkali engkau menengadahkan tangan ke arah langit
Seolah ia begitu dekat
Dan terlalu mudah bagimu untuk menjangkaunya

Tak ada keraguan sedikit pun atas segala kuasamu
Di hadapan para manusia
Jua di dalam hatimu sendiri
Sebagai penyandangnya

Hujan sanjungan yang tak berkesudahan
Menghempaskan sayup-sayup cerca
Yang mencoba menodainya

Tapi, sepertinya kau telah lupa
Oleh penggalan masa
Yang ternyata begitu digdaya
Untuk menggulung segala daya

Perlahan kau pun tampak melapuk
Di tengah deru canda tetumbuhan kekar
Yang dulu kau sebut sebagai ilalang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun