Lebaran kali ini bagi saya sungguh terasa berbeda. Keadaan yang hampir serupa barangkali juga Anda rasakan saat merayakan kembali momen idul fitri di tahun ini. Lantaran kita relatif lebih bebas untuk berkunjung kepada siapa saja yang ingin kita kunjungi.
Selama lima tahun terakhir, ada hal yang menurut saya berkesan setiap kali menjelang hadirnya lebaran, yakni keberadaan jajanan yang saya terima dari para famili maupun kawan-kawan.
Akibatnya, saya pun menjadi tidak terlalu repot dalam mengurus persiapan suguhan untuk para tamu yang akan datang ke rumah. Sebab, sisa tugas saya hanyalah menyiapkan minuman ringan dan beberapa snack sebagai pelengkap jajanan yang belum ada.
Selain itu, tugas berikutnya yang harus saya kerjakan adalah merapikan rumah dan tempat duduk untuk siapa saja yang akan berkunjung ke rumah.
Perihal lain yang menjadikan lebaran tahun ini semakin istimewa adalah sebab hadirnya rombongan keluarga besar, tetangga dan siswa/santri dari sebuah pondok pesantren yang jaraknya tak begitu jauh dari rumah di mana saya tinggal. Jika dihitung secara kasar, barangkali jumlah keseluruhan dari mereka yang sudah berkenan untuk mengunjungi gubuk saya adalah tidak kurang dari 200 orang.
Sebagaimana tradisi yang dilakukan oleh penduduk negeri kita, saya pun menyiapkan suguhan untuk setiap tamu yang datang, sekalipun itu dengan sajian yang sederhana.
Oleh sebab itu, selama hari-hari spesial untuk bersilaturrahim ini, saya mengamati suguhan yang berada di atas meja untuk sekadar memastikan bahwa apa yang ada di sana sekiranya pantas untuk disuguhkan kepada siapa saja yang datang. Jika jumlah suguhan tersebut lekas berkurang, maka saya bersama anggota keluarga yang lain akan langsung menambah atau menggantinya, jika kami tidak memiliki persediaan untuk menambah.
Dan berdasar hasil pengamatan saya secara tidak sengaja atas beberapa suguhan yang telah kami hidangkan selama tujuh hari pada lebaran tahun ini, saya menyimpulkan ada beberapa makanan yang masuk kategori laris manis atau digemari oleh para tamu yang datang.
Dan sudah barang tentu, objek pengamatan ini adalah kondisi di rumah saya sendiri. Apa sajakah kiranya makanan itu?
Wafer Cokelat
Sehari sebelum lebaran tiba, saya mendapat sebuah paket lebaran yang diantaranya berisi wafer cokelat bertuliskan "Nabati" dari seorang takmir masjid yang lokasinya tak jauh dari rumah.