Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu

24 Februari 2022   16:14 Diperbarui: 24 Februari 2022   16:30 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Johannes Plenio on Unsplash

Engkau yang selalu mengunjungiku dalam tiap keheningan malam
Meniupkan hawa ketenangan dalam ubun-ubunku
Sehingga memudar segala keresahan

Entah sudah berapa lama engkau senantiasa merawatku
Dari segala lara yang hanya engkau sendiri yang mampu menyembuhkan

Rasa sakitku ini tak mungkin untuk terobati
Karena ia adalah dera kerinduan yang teramat dalam

Meski tak sedetik pun engkau pernah meninggalkanku
Tapi, kerinduan ini senantiasa membuncah karena kebutaanku akan hadirmu

Kelamnya jiwaku tak pernah mampu merasakan hadirmu
Tumpulnya rasaku tak pernah bisa menemukan hangatnya belaian tanganmu

Meski engkau sungguh teramat dekat
Bahkan lebih dekat dari urat nadiku sendiri

Entah sampai kapan jiwa yang gulita ini akan terus menghalangi
Perjumpaanku atas dirimu

Sudilah kiranya tuan mengulurkan tangan
Agar hamba tak lagi terperosok ke dalam jurang-jurang kenistaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun