Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Marmut

6 Februari 2022   10:33 Diperbarui: 6 Februari 2022   10:44 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi marmut (Unsplash)

Mulut mungilmu selalu saja bercicit setiap kali mendengar langkah kaki para makhluk
Mengharap iba pada mereka
Yang kan memberimu sejumput rumput untuk bekal kehidupan

Tubuh kecilmu masih saja mampu berlari dengan begitu lincah
Meski kini ia tengah berada dalam keranjang yang membelenggu kebebasan

Entah, mana lebih kau suka
Mengembarai kehidupan dalam lingkar ketidakpastian
Ataukah terpenjara dengan jaminan sisa-sisa sayur dari dapur
Yang kan menghiasi isi di dalam perutmu

Engkau meringkuk bersama kawan senasibmu
Sembari membayangkan nasib di esok hari
Masihkah engkau akan terus berada di dalam kandang
Ataukah sudah berganti ke tangan seorang pedagang
Dan kau pun tentu sudah bersiap jika di suatu masa harus terhempas di atas wajan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun