Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Benarkah Harga Mobil Baru Tiap Tahun Semakin Turun?

2 September 2021   12:29 Diperbarui: 2 September 2021   12:40 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai isi dari tulisan ini alangkah baiknya jika kita sekali lagi memberi sebuah penekanan bahwa yang sedang kita bahas kali ini adalah tentang sebuah mobil baru dan bukan mobil yang kondisinya sudah tangan kedua atau second hand. 

Sebab mengenai bahasan mobil bekas atau second ini saya kira kita tidak perlu banyak mengulas kembali. Lantaran kita telah sama-sama tahu kalau harganya cenderung turun seiring bergantinya tahun.

Akan tetapi untuk kasus-kasus tertentu mungkin Anda juga pernah menemukan sebuah pengecualian tentang mobil second yang harganya kian melambung. Misalnya saja jika mobil tersebut adalah bekas milik dari seorang publik figur, mobil yang sudah masuk ranah hobi, maupun mobil yang habis di-review oleh seorang youtuber, influencer atau pedagang mobil yang pandai menggoreng harga.

Dan tentu saja hal demikian merupakan faktor yang jarang terjadi. Apalagi bagi kita yang tak memiliki rasa tega kemampuan untuk mempengaruhi orang lain.

Jika Anda biasa mengamati harga mobil baru dari tahun ke tahun, maka hampir dapat dipastikan akan menjumpai harganya yang kian melambung. Kenaikan harga mobil ini pada umumnya juga dibarengi dengan daya tawar dari si mobil yang kian menarik. 

Misalnya saja tampilan eksteriornya yang kian edgy, fitur-fitur di bagian dalam mobil yang kian memberi kenyamanan sekaligus keamanan bagi si pengendaranya dan seterusnya. Di antara kemajuan itulah yang kemudian juga menjadi daya saing mereka terhadap kompetitor produsen mobil yang serupa.

Jadi, dari sini para produsen mobil pun sebenarnya tidak bisa mematok harga jual produk semau mereka sendiri. Sebab di sisi yang lain mereka masih harus beradu kualitas maupun harga yang rasional dengan pabrikan-pabrikan mobil lain. Bahkan karena semakin ketatnya persaingan itulah yang kemudian menjadikan kenaikan harga mobil pun boleh dikata menjadi sangat lambat perubahannya.

Saya tahu, sejauh ini Anda mungkin masih mengernyitkan dahi berulang kali setelah membaca paparan saya tadi. Apalagi jika Anda adalah seorang otolover yang sangat update mengenai pasaran harga mobil baru yang terus melambung. Saya sangat memaklumi kebingungan Anda saat ini. Dan lama-lama saya pun menjadi tidak tega dengan kebingungan Anda. Hehe.

Baiklah, kalau begitu kita langsung masuk ke gambaran yang pertama saja. Untuk memudahkan deskribsi mengenai perubahan harga mobil yang sangat lambat ini saya akan menggunakan sampel yakni sebuah mobil Toyota Kijang yang sudah puluhan tahun mengaspal di bumi pertiwi.

Pada tahun 1994 yang lalu, pabrikan mobil yang terbentuk berkat kerja sama antara Indonesia dan Jepang ini sempat memiliki sebuah produk unggulan yang bernama Kijang Grand Ekstra. Waktu itu harga pasarannya adalah di kisaran 45 juta rupiah.

Sejak awal bercokol di negara kita Toyota Kijang rupanya tak henti-hentinya untuk berinovasi, hingga saat ini ia pun memiliki produk unggulan yang bernama Kijang Innova Venturer. Harga on the road (OTR) mobil yang biasa dipakai oleh Pak Jokowi untuk blusukan ini adalah sekitar 500 juta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun