Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengelola Risiko Penurunan Nilai Mata Uang

22 Mei 2021   10:43 Diperbarui: 29 Mei 2021   10:03 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita tahu bahwa nilai mata uang negara kita yakni Rupiah cenderung mengalami penurunan dari waktu ke waktu. Dengan nominal Rupiah yang sama pada hari ini sudah pasti ia takkan bisa digunakan untuk membeli komoditas dengan nominal yang sama lima tahun yang akan datang.

Ilustrasi lainnya, kita yang sewaktu sekolah di tingkat SD dulu mungkin sudah cukup membawa uang saku Rp1.000 dari orang tua kita, sudah pasti nilai tersebut tidak akan cukup untuk adik-adik kita di zaman sekarang, yang rata-rata uang sakunya di kisaran Rp5.000-an dan bahkan lebih.

Berdasar keterangan yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik, kita pun kiranya akan semakin paham bahwa ternyata penyebab terjadinya penurunan mata uang pada periode tersebut adalah faktor inflasi tahunan yang ringan (kurang dari 10 persen per tahun).

Karena adanya potensi perubahan nilai mata uang inilah maka sangat masyhur di kalangan para ekonom maupun pelaku bisnis berkait dengan kebijakan yang dapat mereka bentuk untuk menyiasati penurunan nilai tersebut, yakni dengan konsep nilai waktu dari uang (times value of money). Alhasil, mereka pun membentuk strategi untuk mengantisipasi terjadinya penurunan nilai mata uang tersebut dengan alternatif berikut:

Pertama, Menekan daftar belanja yang tidak terlalu mendesak keadaannya untuk segera direalisasikan

Dengan menekan daftar belanja barang yang tidak terlalu dibutuhkan diharap hal ini akan menjadikan perusahaan maupun pemilik modal akan semakin cermat dalam menggunakan anggaran mereka, sehingga mereka akan dapat menghindari pemborosan pada saat berbelanja.

Selain itu, mereka dengan menerapkan cara yang demikian mereka akan akan berpeluang memiliki cadangan modal yang dapat digunakan untuk sektor lain yang lebih penting yang kemungkinan tidak terlalu terdampak oleh perubahan nilai mata uang.

Contoh penerapan hal ini adalah berkait dengan rencana perusahaan untuk program peremajaan kendaraan dinas bagi para manajer perusahaan sebagai wujud apresiasi atas kinerja mereka. Program ini biasanya sekaligus bertujuan untuk meningkatkan produktivitas para manajer di masa depan.

Sebenarnya bentuk apresiasi terhadap para manajer yang dianggap berprestasi tersebut sangat baik adanya apalagi tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja mereka kelak.

Akan tetapi hal lain yang perlu dipertimbangkan sebelum mewujudkan hal tersebut adalah: apakah benar anggaran belanja yang digunakan untuk program apresiasi tersebut tidak akan mengganggu keseimbangan nilai aset perusahaan di masa kelak; dan benarkah apresiasi dalam bentuk peremajaan kendaraan tersebut benar-benar akan berdampak terhadap produktivitas mereka yang menerimanya di masa mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun