Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lamunan Kambing

22 Maret 2021   21:09 Diperbarui: 22 Maret 2021   21:18 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai kakak dari manusia aku memang tak dibekali akal
Hanya usia penciptaanku saja yang lebih tua
Tetapi tidak dengan kedewasaanku

Sehari-hari aku hanya membuntuti nafsuku
Terus makan dan memenuhi birahiku
Tak seperti mereka yang terkadang masih menghias diri dengan akal
Juga dengan akhlak

Tapi entah kenapa
Akhir-akhir ini mereka justru meniru perangaiku
Mendayakan nafsu seakan tiada batasnya

Aku sama sekali tak paham
Bukankah mereka punya akal?
Bukankah mereka juga punya hati?
Atau jangan-jangan Tuhan telah menitipkan keduanya padaku?

Tapi, apakah mungkin
Aku ini hanyalah seekor kambing
Yang kan disembelih ketika pernah tanggal sebagian gigiku
Kuyakin, itu hanyalah lamunanku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun