Sore ini Dul Kaher mendatangi tokonya. Ia berniat untuk membukanya kembali setelah ia menutupnya siang tadi karena istirahat. Siang tadi ia memang sengaja menutup tokonya agak lama karena harus mendampingi isterinya yang masih dalam masa pemulihan setelah melahirkan anak ketiga.
Toko yang baru saja ia rintis itu usianya masih sekitar dua bulanan. Selama beberapa hari terakhir toko itu terpaksa ia istirahatkan karena fokus mendampingi isterinya yang menjalani masa persalinan.
Ditambah lagi toko itu statusnya juga belum memiliki karyawan seorang pun yang bisa menunggunya, maka tiada pilihan lain bagi Dul Kaher selain menutupnya untuk sementara waktu.
Di samping itu, dalam tradisi di daerah Dul Kaher, anggota keluarga yang baru saja menerima momongan biasanya akan didatangi oleh para famili maupun tetangga paling tidak selama lima hari atau sepasar lamanya.
Cukup banyaknya tamu yang singgah ke rumahnya dengan silih berganti menyebabkan ia harus mengistirahatkan toko yang statusnya masih newbe itu selama sembilan hari lamanya.
***
Saat Dul Kaher tiba di depan toko, ia mendapati dua sepeda motor yang parkir di depannya. Satu terparkir di emperan, sedangkan satunya lagi naik ke atas tangga yang sepertinya sengaja ditempatkan di sana oleh pemiliknya untuk menghindari paparan hujan.
Dul Kaher tahu persis bahwa dua sepeda motor itu adalah milik dua orang tukang yang sedang bertugas merenovasi rumah milik tetangganya. Ia menduga mereka sedang nunut ngiyup alias numpang meneduhkan kendaraan di teras toko agar terlindung dari dera air hujan.
Dul Kaher sudah mengetahui sepeda motor itu adalah milik pak tukang sebab sejak tadi pagi tadi ia sudah menyaksikan dua sepeda motor itu tengah berada di sana.
Begitu mengetahui bahwa toko itu sudah aktif kembali dengan kehadiran si pemiliknya, maka kedua tukang itu segera memindahkan sepeda motor mereka dari halaman toko Dul Kaher.