meronta seakan hendak melesat dari dalam penjara benakku.
Kau selalu sajaKau memohon padaku untuk kulukis dalam barisan kata dengan menuntun dan memaksa jemariku sehingga begitu mudahnya kaugambar dirimu sendiri dalam bait catatan.
Kau membisikiku hal-hal berharga tentang kehidupan, di mana setiap makhluk hidup berdampingan dengan sikap saling menjaga.
Kau usir gundah dalam hatiku seiring menderasnya barisan aksara yang mewujud dalam serat tulisan.
Kau wasiatkan padaku untuk selalu menyelidik setiap butir hurufmu yang tak tentu benar. Sebagai wejangan bagiku agar tak lekas percaya pada kesalahan dan kepalsuan berselimut sutera yang mempesona. Terutama pada diri sendiri yang tak mungkin luput dari noda dan kotoran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H