Tulisan ini penulis susun untuk menggambarkan kembali isi dari sebuah jurnal penelitian yang disusun oleh Evangelia Siachou, Demetris Frontis dan Eleni Trichina.
Melalui penelitian yang berjudul Can Traditional Organizations Digitally Transformed by Themselves? The Moderating Role of Absortive Capacity and Strategic Interdependency tersebut mereka hendak memberi gambaran mengenai faktor apa saja yang kiranya akan menentukan perubahan perusahaan tradisional menjadi berbasis digital, dengan sendirinya.
Berdasarkan judul penelitian di atas sebenarnya sudah cukup memperlihatkan faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan tersebut yakni kemampuan perusahaan dalam menyerap (memahami dan menggunakan) teknologi; serta strategi yang dapat mereka bangun atas mitra usaha mereka, sehingga terjalin hubungan yang saling bergantung satu sama lain pada saat bertransaksi dengan menggunakan teknologi informasi ini.
Pada dasarnya, kondisi perusahaan tradisional dalam mencerap teknologi informasi ini tentu beragam, sehingga dalam hal ini perusahaan terlebih dahulu harus mampu mengenal kemampuan diri mereka sendiri, apakah keadaan mereka dalam mengadaptasikan diri atas perkembangan teknologi ini termasuk yang cepat ataukah sebaliknya.
Selain itu, mereka juga harus mempertimbangkan perusahaan lain maupun individu yang menjadi mitra atau konsumen mereka, apakah mereka juga berada pada kondisi yang siap untuk mengimbangi penggunaan teknologi tersebut pada saat bertransaksi nanti.
Dalam artikel tersebut peneliti telah menggunakan acuan sederhana untuk menentukan keadaan hubungan mereka ini, yakni melalui gambaran hubungan yang bersifat simetris dan asimetris. Dimana untuk selanjutnya dasar untuk menentukan kondisi hubungan yang simetris dan asimetris tersebut dapat digunakan beberapa indikator berikut:
Pertama, strategi pemasaran perusahaan berbasis digital yang telah digunakan.
Melalui indikator ini kiranya mulai dapat ditemukan apakah perusahaan tradisional tersebut masih sebatas menggunakan metode jadul atau telah memadukannya dengan konsep pemasaran berbasis digital yang telah ada.
Misalnya, dalam strategi pemasaran tersebut, apakah mereka masih menggunakan metode pemasaran dari pintu ke pintu (door to door marketing), pemasaran dari mulut ke mulut (word of mouth) ataukah telah mengombinasikannya dengan konsep e-marketing.
Gambaran pengaplikasian konsep e-marketing pada perusahaan secara sederhana adalah penggunaan media sosial, marketplace, website pribadi perusahaan, maupun aplikasi digital yang mendukung transaksi usaha mereka.
Kedua, aktivitas bisnis (berbasis digital) yang mereka terapkan saat ini.