Tulisan ini penulis susun sebagai hasil pembacaan penulis atas sebuah jurnal yang disusun secara bersama oleh Xiadan Zhang, Xiushuang Gong dan Jing Jiang.Â
Dalam artikel yang berjudul asli Dump or Recycle? Nostalgia and Consumer Recycling Behaviour ini menyorot tentang faktor nostalgia yang dianggap memiliki peran penting bagi seorang konsumen dalam memberikan makna (nilai) atas barang yang akan mereka gunakan kembali.Â
Selain itu, penelitian ini juga disusun untuk melengkapi penelitian sebelumnya mengenai dampak faktor nostalgia terhadap perilaku konsumen yang dianggap belum mengungkap lebih lanjut mengenai pengaruh baiknya terhadap keberadaan lingkungan.Â
Oleh sebab itu, dalam tulisan tersebut peneliti telah menjabarkan bahwa faktor nostalgia telah memunculkan adanya penilaian secara khusus bagi seorang konsumen terhadap barang yang ada sebelumnya, sehingga memengaruhi kecenderungan mereka untuk menggunakan kembali barang tersebut.
Dan berdasarkan hasil observasi yang mereka lakukan pada sebuah kafe dan laboratorium ini telah menghasilkan beberapa temuan. Pertama, alunan musik tertentu ternyata dapat digunakan untuk merangsang munculnya rasa nostalgia pada diri konsumen, sehingga mereka terpicu untuk menggunakan kembali barang-barang yang dianggap bernuansa nostalgia.
Kedua, alunan musik maupun benda-benda yang sarat dengan kesan nostalgia ternyata telah dibuktikan mampu membangkitkan kembali memori seseorang saat memandang, menikmati dan menggunakan barang-barang penuh kenangan itu.Â
Dan berikutnya, benda-benda yang dipergunakan kembali ini juga akan mengurangi keberadaannya sebagai barang habis pakai dimana hal ini berarti juga akan mengurangi akumulasinya sebagai sampah yang akan mencemari lingkungan.
***
Berdasarkan pembacaan penulis atas potongan abstrak jurnal di atas, maka penulis hendak membawanya pada fenomena penggunaan kembali pakaian bekas yang mungkin sedang dianggap nge-tren pada akhir-akhir ini.Â
Jika pada tulisan-tulisan sebelumnya mungkin sudah sangat banyak yang menyorot tentang penggunaan pakaian bekas karena alasan efisiensi di tengah pandemi hingga potensinya sebagai alternatif bisnis yang menggiurkan, maka dengan mengusung bahasan pada "kulit" jurnal di atas penulis hendak sedikit membawanya pada bahasan lain, yakni aspek nostalgia dan lingkungan.Â